GRIDOTO— Gabungan Industri Kendaraan Bermotot Indonesia (GAIKNDO) berharap pemerintah RI melakukan langkah strategis untuk mengatasi masalah perekonomian. Menurutnya, ini sebagai salah satu jalan mengatasi turunnya penjualan kendaraan bermotor di Tanah Air.
Penurunan pasar mobil membuat GAIKINDO merevisi target total penjualan di sepanjang tahun 2024. Tadinya, GAIKINDO menargetkan penjualan total 2024 dapat mencapai angka satu juta unit mobil. Tapi dengan melihat tren turunnya penjualan, belakangan GAIKINDO merevisi target tersebut menjadi 850 ribu unit.
Salah satu tantangan bagi industri otomotif datang dari kebijakan pemerintah menaikkan pajak pertambahan nilai dari 11 persen menjadi 12 persen. Kebijakan ini berdasar Undang-undang (UU) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) dan mulai berlaju tahun 2025.
“Tiap kenaikan pajak konsekuensinya terjadi penurunan penjualan. Data empiris mengatakan seperti itu,” kata Kukuh Kumara, Sekretaris Umum GAIKINDO, Kamis 21 November 2024 di Jakarta.
Menurut Kukuh, kenaikan PPN menjadi 12 persen ini juga diperdalam dengan daya beli masyarakat yang menurun. “Makanya, proyeksi penjualan tidak pernah lebih dari angka 1 juta unit. Efek dari penurunan ini menurut Kukuh berdampak besar terhadap industri. “Yang jelas produsen akan mengurangi produktivitas, yang pada akhirnya berdampak terhadap pengurangan sumberdaya manusia” katanya. (*)