JAKARTA— Indonesia memiliki komitmen untuk mencapai target Net-Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 dengan tetap mendukung pembangunan ekonomi, termasuk sektor transportasi. Sejalan dengan agenda Pemerintah, Shell Indonesia kembali menggelar Shell ExpertConnect 2023: Future of Transport dengan bekerjasama dengan para pemangku kepentingan di sektor transportasi. Mereka mendiskusikan hal-hal serta aksi yang dibutuhkan untuk mempersiapkan perubahan lanskap transportasi di masa depan.
Acara yang kembali diselenggarakan secara tatap muka (offline) di Jakarta pada Selasa 30 Mei 2023. Kegiatan ini kembali dilakukan setelah beberapa tahun vakum akibat pandemi penyakit flu akibat virus Covid-19 dihadiri oleh lebih dari 150 peserta. Mereka dari mitra bisnis, lembaga riset, pabrikan kendaraan, serta asosiasi. Shell ExpertConnect merupakan wadah kolaborasi dan forum diskusi mengenai topik tren industri ini dibuka oleh VP Sales B2B Lubricants Shell Indonesia Edward Satrio.
Acara ini dihadiri juga oleh Executive Director, IPSOS Strategy3 Automotive Mobility Development serta perwakilan pakar dari berbagai industri. Mereka antara lain Akankasha Sharma (Commercial Road Transport Business, Global Associate Sector Manager Shell), M Rachman Hidayat (Product Application Specialist, Shell Global Commercial Technology), Faustina (Head of Product and Marketing, Daimler Commercial Vehicle Indonesia), serta Insan Ridho Chairuasni (Head of Fleet Development and Evaluation PT Transportasi Jakarta, Transjakarta).
“Melalui acara ini, kami ingin berbagi perspektif dari para pakar yang berasal dari berbagai bidang seperti teknologi, inovasi, industri, dan kebijakan untuk membahas mengenai perubahan lanskap transportasi di masa depan,” kata Edward seperti dikutip ANALISA.
“Hal ini juga merupakan bentuk dukungan terhadap agenda transisi energi di Indonesia dan di saat yang sama, sejalan dengan ambisi Powering Progress Shell secara global untuk bertransformasi menjadi bisnis dengan Net-Zero Emission(NZE) pada tahun 2050. Melalui forum ini, kami berharap dapat bertukar informasi, pengetahuan, dan praktek terbaik untuk transportasi yang lebih berkelanjutan,” katanya.
Dalam sesi pemaparannya, Joseph Kristofel (Executive Director, IPSOS Strategy3 Automotive Mobility Development) mengatakan mendukung penuh komitmen para pelaku industri transportasi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di Indonesia dengan target yang ambisius untuk masa depan yang berkelanjutan.
“Sejalan dengan hal tersebut, semua pelaku industri transportasi dapat mengupayakan solusi-solusi untuk terciptanya transportasi berkelanjutan dengan melaksanakan truck modernization roadmap dan mengembangkan Standar Emisi Euro 5 serta efisiensi bahan bakar untuk kendaraan listrik,” katanya.
Bersama dengan para pakar dan pelaku industri, dalam forum ini disampaikan paparan mengenai potensi solusi yang dapat dilakukan untuk mendukung proses dekarbonisasi. Beberapa di antaranya adalah pemaparan portofolio future-ready product, low-carbon product, dan Shell telematics.
Saat ini Shell secara global telah memiliki rangkaian produk pelumas netral karbon yang didukung oleh mekanisme carbon offset atau penyeimbangan karbon dari proyek solusi berbasis alam (nature-based solution, NBS). “Ke depannya, kami berharap forum bisa menjadi agenda tahunan yang mampu menghasilkan ide-ide dan inovasi yang berguna untuk mempercepat perubahan lanskap transportasi di masa depan,” kata Edward. (*)