JAKARTA– Mobil serbaguna tujuh penumpang (multipurpose vehicle, MPV) masih memikat pasar domestik. Penjualan MPV pada saat ini mencapai 40 persen dari seluruh model.
Pertimbangan pasar mobil Indonesia terpikat pada MPV juga masih sama dengan alasan sebelumnya. Yakni bahwa MPV sanggup memuat banyak penumpang. Daya tarik lain MPV tak hanya memikat konsumen, tetapi juga produsen atau distributor. Pasalnya, pemerintah memberikan insentif untuk produksi dan penjualan (ekspor) MPV.
“Pajak kecil mendorong berkembangnya produksi dan pasar MPV di Indonesia,” kata Sekretaris Umum (Sekum) GAIKINDO Kukuh Kumara dalam diskusi Peluang dan Tantangan MPV di 2017 oleh Forum Wartawan Otomotif (Forwot) d Jakarta belum lama ini.
Penjualan mobil di Indonesia tiap tahun menunjukan tren naik, rata-rata 15,5 persen. Beberapa tahun sebelum ini pasar mobil domestik memang fluktuatif, dan sempat turun pada 2015 akibat perlambatan ekonomi.
“Pada 2016 penjualan MPV kembali meningkat sekitar 450 ribuan unit, dibanding 2015 sebesar 375 ribuan unit,” kata Kukuh. Meningkatnya kembali penjualan MPV didorong oleh masuknya sejumlah kelas MPV kecil (low MPV), termasuk yang pernah dipakai untuk taksi online.
Beberapa merek mobil yang bermain di segmen MPV antara lain Daihatsu, Datsun, Nissan, Honda, Isuzu, Proton, Suzuki, dan Toyota. (*)