JAKARTA— Perusahaan otomotif yang menjadikan Indonesia pasar, perlu pula menjadikan Indonesia sebagai production base. Setidaknya perusahaan tersebut membangun manufaktur sukucadangnya di Indonesia pula. Ini agar perusahaan tersebut dapat menciptakan efisiensi. Perusahaan otomotif yang beroperasi di Indonesia hanya sebagai penjual mobil impor, akan mengalami beban berat karena harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain yang punya industri manufaktur pendukung di Indonesia.
Pandangan tersebut diungkapkan Menteri Perindustrian RI Saleh Husin, menganggapi tutupnya PT Ford Motor Indonesia (FMI). FMI adalah perusahaan agen pemegang merek (APM) yang bergerak sebagai distributor mobil-mobil merek Ford di Indonesia dengan mendatangkannya dari luar negeri, terutama dari pabrik Ford di Thailand dan Filipina.
“Sebagi distributor, Ford hanya mengimpor mobil. Perusahaan ini tidak memberikan menciptakan kontribusi bagi industri otomotif nasional karena tidak membangun industri komponennya di Indonesia,” kata Menteri Perindustrian di Jakarta, Selasa 26 Januari 2016.
“Ford kalah bersaing karena kompetitornya memproduksi komponen di Indonesia. Para pabrikan yang membangun industri komponen di sini punya visi panjang, serius,” kata Menteri Perindustrian melanjutkan.
Menteri Perindustrian menegaskan, penting bagi perusahaan otomotif menjadikan Indonesia sebagai basis produksi jika mau memenangi persaingan. “Jangan hanya menjadikan sebagai pasar,” kata Menteri Perindustrian. (*)