LIPUTAN6— Produsen mobil Chery saat ini sudah melakukan perakitan lokal di Indonesia. Namun proses produksi mobil asal China itu masih bekerja sama dengan PT Handal Indonesia Motor, di Pondok Ungu, Bekasi (Jawa Barat). Dengan kerjasama tersebut, Chery memiliki kapasitas produksi mencapai 10 ribu unit per tahun sejak 2022.
Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza pun menyinggung mengenai peningkatan investasi Chery berupa pembangunan pabrik mandiri. “Dengan pabrik mandiri, Chery tak hanya mampu meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas ekspansi pasar ekspornya ke luar ASEAN, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan baru di Indonesia, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Faisol, saat mengunjungi pabrik manufaktur Chery, Rabu 8 Januari 2025.
Wamenperin juga mengapresiasi komitmen PT Chery Motor Indonesia dalam memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen. Ia mendorong industri otomotif asal Tiongkok tersebut untuk terus meningkatkan TKDN secara bertahap.
“Untuk saat ini, TKDN Chery memang sudah di angka 40 persen. Namun, saya yakin ke depannya, Chery masih bisa meningkatkan TKDN sampai 60 persen,” katanya.
Dalam kunjungan ke pabrik Chery, Wamenperin didampingi anggota Komisi VII DPR RI Kaisar Abu Hanifah, dan Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) Dodiet Prasetyo. Mereka melihat dari dekat jalannya proses produksi dan perakitan berbagai varian merek Chery yang berlangsung di PT Handal Indonesia Motor.
Wamenperin juga sempat menjajal model sport utility vehicle (SUV) listrik terbaru Chery J6 yang sudah mencatatkan TKDN 40 persen. “Ini menunjukkan bahwa Indonesia mampu memproduksi kendaraan berkualitas. Pada prinsipnya pemerintah mendorong agar industri otomotif terus mengalami peningkatan, baik melalui regulasi maupun insentif. Termasuk, insentif PPN DTP dan PPnBM DTP yang di antaranya diperuntukkan bagi mobil listrik,” katanya. (*)