JAKARTA— Laba enam emiten otomotif di Bursa Efek Indonesia (BEI) melesat 31 persen menjadi Rp 9,8 triliun kuartal pertama 2023. Angka itu naik dibanding periode sama tahun 2022 lalu Rp 7,45 triliun. Ini tak lepas dari naiknya pendapatan sebesar 15 persen menjadi Rp 99 triliun dari Rp 86 triliun, terkerek lonjakan penjualan sepeda motor dan mobil pada periode itu.
Keenam emiten itu adalah PT Astra International Tbk (ASII), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS), dan PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM). Selama kuartal pertama 2023, penjualan mobil tumbuh 7 persen menjadi 282 ribu unit.
Penjualan sepeda motor mencapai 1,8 juta unit, naik 44 persen dibanding periode sama tahun 2022 lalu.
Astra meraih laba bersih tertinggi, lantaran menguasai pasar mobil dan motor di Indonesia. Laba bersih konglomerasi otomotif terbesar nasional itu mencapai Rp 8,72 triliun kuartal I tahun ini, naik dari Rp 6,8 triliun, didorong geliat bisnis otomotif dan alat berat. Astra menguasai 50 persen lebih pasar mobil melalui dua merek andalan, Toyota dan Daihatsu, serta 79 persen pasar motor melalui Honda. Pada periode itu, pendapatan Astra mencapai Rp 82,98 triliun, naik dari Rp 71,871 triliun.
Sementara itu, Astra Otoparts atau AOP mendulang laba bersih Rp 433 miliar kuartal I tahun ini, naik dari Rp 225 miliar. Perusahaan komponen otomotif Grup Astra itu mencetak pendapatan Rp 4,9 triliun, meningkat dari Rp 4,5 triliun. Indomobil juga mencetak lonjakan laba bersih fantastis, dari Rp 79 miliar menjadi Rp 178 miliar per Maret 2023. Pendapatan emiten Grup Salim itu mencapai Rp 7,2 triliun, bertambah dari Rp 6,2 triliun. Indomobil adalah perusahaan otomotif nomor dua setelah Astra, yang menjual Nissan, Hino, mobil dan motor Suzuki, serta beberapa merek lain.
Perusahaan komponen Selamat Sempurna meraup laba bersih Rp 221 miliar kuartal I tahun ini, bertumbuh dari Rp 187 miliar. Dalam tiga bulan 2023, Selamat Sempurna mengantongi pendapatan Rp 1,2 triliun, tumbuh dari Rp 1,1 triliun. Bintraco Dharma, pemilik jaringan dealer Toyota di Jawa Tengah dan Yogyakarta, juga meraup kenaikan laba bersih menjadi Rp 45 miliar dari Rp 19 miliar kuartal pertama tahun 2023 ini. Perseroan meraih pendapatan Rp 1,4 triliun, stabil dari periode sama tahun 2022 lalu.
Produsen komponen Dharma Polimetal terus menorehkan kinerja impresif, dengan pendapatan Rp 216 miliar kuartal I tahun ini, melesat dari Rp 115 miliar. Pemasok komponen sepeda motor Honda, Hyundai, Toyota, dan sejumlah merek lain itu meraup pendapatan Rp 1,4 triliun, naik dari Rp 915 miliar.
Manajemen Dharma Polimetal menegaskan, peningkatan penjualan kuartal I-2023 sejalan dengan perluasan pasar, diiringi ekspansi portofolio produk dalam manufaktur suspension member untuk salah satu merek mobil di Indonesia. Perseroan segera merealisasikan rencana tersebut pada akhir semester pertama tahun 2023. “Setelah berhasil produksi secara komersial, perusahaan akan menargetkan untuk memperluas portofolio produknya ke komponen lain,” bunyi pernyataan manajemen seperti dikutip INVESTOR.ID belum lama ini.
Sebelumnya, Astra menyiapkan dana cadangan sebesar Rp 15 triliun untuk digunakan sebagai dana investasi. Ini sejalan dengan rencana perseroan untuk menciptakan mesin pertumbuhan baru. Direktur Utama Astra (ASII) Djony Bunarto Tjondro menyampaikan bahwa perseroan telah mencadangkan dana sebesar Rp 15 triliun yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan rencana investasi. Dana itu, sebut Djony, di luar alokasi capital expenditure (capex) perseroan tahun ini sebesar Rp 24 triliun.
“Tapi, kami belum bisa beberkan Rp 15 triliun itu untuk investasi apa saja. Jadi, secara agregat, capex dan investasi sekitar Rp 39 triliun. Ini adalah angka konsolidasi,” kata Djony belum lama ini.
Ciptadana Sekuritas menyematkan rekomendasi buy saham ASII dengan target harga Rp 7.200. Pada penutupan perdagangan pekan lalu, saham ASII bertengger di level Rp 6.750. (*)