Berita Economy & Industry

Pameran Otomotif GIIAS 2024 Menjaga Optimisme ketika Daya Beli Melemah

ANTARA— Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) mengungkapkan bahwa stagnasi pasar mobil baru dewasa ini terjadi disebabkan oleh kenaikan harga mobil serta kondisi pendapatan per kapita.

Selama tahun 2000 hingga 2013, pendapatan per kapita naik rata-rata 28,26 persen per tahun dan penjualan mobil juga meningkat 21,23 persen per tahun. Sementara itu, pendapatan per kapita masyarakat Indonesia hanya naik rata-rata 3,65 persen per tahun sejak 2013 hingga 2022. Pertumbuhan penjualan mobil pun tercatat menurun sekitar 1,64 persen per tahun.

Selain kendala penurunan daya beli masyarakat, industri otomotif di Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan lainnya. Itu antara lain berupa pelemahan nilai tukar rupiah, kenaikan suku bunga global, serta pengetatan pemberian kredit untuk membeli kendaraan baru.

Meski begitu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tetap optimistis bahwa industri kendaraan dalam negeri masih memiliki daya saing dan dapat mencapai target penjualan satu juta kendaraan hingga akhir tahun 2024. Di tengah turunnya penjualan domest, kinerja produksi industri otomotif nasional diproyeksikan terus bertumbuh berkat peningkatan pasar ekspor.

Selain itu, Kemenperin juga optimistis bahwa penjualan otomotif akan meningkat menyusul penyelenggaraan GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 yang digelar di empat lokasi— yakni Tangerang (Banten), Surabaya (Jawa Timur), Bandung (Jawa Barat), dan Semarang (Jawa Tengah).

Berdasarkan data tahun-tahun sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Putu Juli Ardika menilai bahwa pameranGIIAS berdampak terhadap penjualan kendaraan bermotor di Indonesia. Penjualan retail sales kendaraan bermotor pada Juli 2022, atau sebelum penyelenggaraan event tersebut, tercatat sebesar 80 ribu unit. Angka tersebut naik sebesar 13,2 persen month-to-month (mtm) menjadi 91 ribu unit usai digelarnya GIIAS 2022.

Sementara itu, sebelum GIIAS 2023 berlangsung, penjualan kendaraan bermotor pada Juli 2023 terealisasi di angka 76 ribu unit. Peningkatan penjualan pun terjadi sebesar 13,1 persen mtm menjadi 86 ribu unit setelah acara tersebut usai. “Kenaikan ini menjadi bukti bahwa penyelenggaraan GIIAS dapat mendongkrak penjualan kendaraan bermotor di Indonesia,” katanya.

GIIAS 2024  diproyeksikan dapat mendorong masyarakat untuk membeli kendaraan baru sehingga meningkatkan nilai penjualan kendaraan bermotor secara nasional. Pameran tersebut diharapkan dapat mendukung kebijakan pemerintah dalam pengembangan industri otomotif domestik, yaitu untuk menggencarkan produksi serta penggunaan kendaraan rendah emisi dan ramah lingkungan.

Selain meningkatkan penjualan dan mendukung kebijakan Pemerintah, GIIAS 2024 juga dapat menjadi faktor pendorong peningkatan utilisasi berbagai produk otomotif yang diproduksi di dalam negeri. Acara tersebut juga bisa berperan sebagai ajang aktualisasi bagi industri manufaktur otomotif dalam negeri untuk memperkenalkan produk dan teknologi terbaru serta memperkuat citra jenama atau brand image mereka.

Dukungan pembiayaan

GAIKINDO menyebut bahwa GIIAS 2024 sebagai ajang pameran otomotif kedua terbesar di dunia tahun ini setelah 2024 Beijing International Automotive Exhibition (Auto China, berkat perluasan area pameran menjadi 120 ribu meter persegi. Pameran tersebut diikuti oleh 55 merek kendaraan bermotor— kendaraan roda dua, roda empat, maupun niaga— meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 49 merek.

Meskipun optimistis bahwa gelaran tersebut akan kembali berkontribusi pada peningkatan penjualan kendaraan tahun ini, GAIKINDO selaku penyelenggara tak menentukan target maupun proyeksi angka penjualan selama event tersebut berlangsung. Yang jadi harapan, transaksi kendaraan selama pameran tersebut diharapkan bisa melonjak  sehingga angka penjualan tahun ini membaik, yang secara otomatis akan berdampak pada peningkatan produksi kendaraan beserta komponennya.

Sebagai upaya untuk mendongkrak penjualan, GAIKINDO menggandeng Astra Financial sebagai platinum sponsor pameran tersebut beserta 10 unit bisnisnya, termasuk yang bergerak di sektor kredit kendaraan, fintech lending, perbankan, hingga asuransi. Dengan banyaknya unit bisnis yang dilibatkan, perusahaan pembiayaan tersebut pun menargetkan untuk dapat menyamai pencapaiannya pada penyelenggaraan GIIAS tahun 2023 lalu, yakni menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 2,8 triliun.

Ketua I GAIKINDO Jongkie D Sugiarto menilai bahwa ketersediaan layanan pembiayaan berperan penting dalam meningkatkan angka penjualan kendaraan, mengingat 60 persen aktivitas penjualan mobil di Indonesia dilakukan secara kredit. Ketersediaan layanan pembiayaan tersebut dapat menjadi salah satu solusi bagi masyarakat yang membutuhkan kendaraan, tapi memiliki anggaran yang terbatas.

Itu bisa meningkatkan permintaan terhadap kendaraan sehingga industri otomotif tetap dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian nasional di tengah rendahnya nilai pendapatan per kapita. (*)