JAKARTA— Perusahaan otomotif siap membuka pabrik produksi kendaraan begitu keadaan kesehatan masyarakat telah membaik, dengan tetap menyesuaikan protokol kesehatan mengikuti aturan keamanan kesehatan. Pedoman mengenai hal itu tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi.
Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan pihaknya memiliki standarisasi terkait dibukanya kembali operasional pabrik yang memproduksi mobil-mobil Toyota. Toyota memiliki dua pabrik, yakni di Karawang (Jawa Barat) dan di Sunter (Jakarta Utara).
Untuk mencegah penyebaran penyakit, perusahaan selalu mewajibkan masker bagi karyawan, pengecekan suhu, jaga jarak, dan karyawan tidak boleh menggunakan transportasi umum. Perusahaan juga memfasilitasi rapid tes dan pelacakan setiap karyawan. Perusahaan juga membuat mitigasi jika sewaktu-waktu ada pekerja positif terjangkit wabah.
Bob mengatakan hal-hal demikian bahkan sudah pernah diterapkan kala kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta. Protokol kesehatan perusahaan tersebut kemungkinan akan kembali diterapkan Toyota ketika pabrik kembali dibuka pada 2 Juni 2020. Dan akan dievaluasi setelah berakhirnya PSBB DKI Jakarta pada 4 Juni 2020. “Kami juga men-develop 10 inspektor kesehatan untuk cek implementasinya,” kata Bob seperti dikutip CNN.
Hal yang sama juga diungkapkan GM Corporate Communication Astra Honda Motor (AHM) Ahmad Muhibbuddin. Honda akan menyesuaikan kegiatan bisnis dengan panduan pemerintah serta protokol kesehatan. “Kami mengikuti ketentuan yang berlaku dan diatur oleh pemerintah dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan,” kata Muhib.
Sementara itu Business Innovation and Sales & Marketing Director Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy mengaku siap mengikuti protokol kesehatan mengenai panduan new normal pemerintah. Hanya saja Honda tak buru-buru kembali mengoperasionalkan pabrik. Honda di Indonesia hanya kembali beroperasi dengan syarat pasar mobil di Tanah Air membaik.
Honda menghentikan sementara produksi di pabriknya mulai 13 April selama dua pekan, kemudian diperpanjang sampai 8 Mei dan diputuskan hingga akhir bulan Mei ini. Pabrik Honda berhenti produksi sementara karena terdapat penyesuaian antara minimnya permintaan saat ini dengan produksi, dan gangguan pasokan komponen yang diimpor dari luar negeri. “Pabrik beroperasi nanti seiring dengan perkembangan pasar,” kata Billy.
Honda akan terus memantau segala perkembangan terkait pandemi virus ini. “Kami harus mengikuti semua perkembangan ke depan. Perubahan, berubah sangat cepat dari waktu ke waktu dan kita harus beradaptasi terhadap perubahan itu,” kata Billy.
Toyota, Nissan dan Honda kembali Buka Pabrik
Di Meksiko, sejumlah produsen mobil seperti Toyota, Nissan dan Honda akan kembali beroperasi secara bertahap di Meksiko. Rencana tersebut sejalan dengan dibukanya pusat industri otomotif Meksiko setelah pemerintah melonggarkan aturan lockdown.
Pada pertengahan Mei 2020, pemerintah Meksiko mengatakan industri otomotif bisa terbebas dari aturan lockdown sebelum 1 Juni 2020. Namun, izin operasi kembali bisa diperoleh apabila perusahaan bisa memastikan aktivitas dan lingkungan kerja aman dari virus. Meski demikian, ketiga produsen mobil asal Jepang itu belum dapat memastikan kapan tepatnya akan beroperasi. Toyota Motor Corp dan Nissan Motor Co Ltd saat ini sedang melakukan sejumlah persiapan untuk keperluan tersebut.
Sejak terjangkit pada Februari lalu, Meksiko telah melaporkan total kasus infeksi korona mencapai 68.620 dan korban meninggal sebanyak 7.394. Hal tersebut membuat pemerintah Meksiko khawatir membuka aktivitas ekonomi terlalu cepat. Akibatnya, pekan lalu gubernur kota Puebla, tempat diproduksinya Volkswagen dan Audi, menyatakan tidak akan membuka kembali industri otomotif dalam waktu dekat. (*)