Industri otomotif kini makin intens menjalin kerjasama dengan industri tontonan olahraga sepakbola. Mengapa demikian?
Di balik ingar-bingar babak final pertandingan sepakbola Paila Champions Eropa 2019 antara dua klub asal Inggris (Liverpool dan Tottenham Hotspur) di Estadio Wanda Metropolitano, Madrid (Spanyol) 1 Juni 2019 lalu, ada pemandangan menarik di sekeliling kota. Sejumlah mobil listrik wira-wiri mengantar penggemar sepakbola di antara padatnya jalanan Ibukota Spanyol. Pada babak final tersebut, para suporter Liverpool dan fans The Spurs dapat menikmati fasilitas berupa armada shuttle resmi sebanyak 363 Nissan Leaf dan van e-NV200.
Dalam keterangan resminya, Nissan mengungkapkan seluruh mobil tersebut menempuh jarak lebih dari 220 ribu kilometer dengan mengandalkan tenaga listrik. Sebelum pertandingan babak final, Nissan mengerahkan satu unit mobil balap Nissan Leaf Nismo RC 2.0 untuk mengantar tropi Piala Champions. Nissan juga memanfaatkan event final Piala Champions 2019 untuk segera memulai pengiriman Leaf e+ ke pelanggan di Eropa, sekaligus mengenalkan beragam fitur terkini pada mobil Nissan. “Kami sangat senang menawarkan pengalaman berkendara tanpa emisi di jalanan kota Madrid, sebuah kota terdepan dalam revolusi kendaraan listrik,” kata General Manager Marketing Communications Nissan Europe Gareth Dunsmore.
Ini adalah tahun kelima Nissan menjadi sponsor resmi Piala Champions. Nissan mengaku ingin meningkatkan kualitas udara dan mengurangi dampak polusi lingkungan di kota yang ditunjuk sebagai tuan rumah kejuaraan itu. Oleh karena itu, Nissan tahun ini menyediakan armada mobil tanpa emisi terbesar dalam sejarah pertandingan sepak bola. Nissan resmi menjadi sponsor otomotif utama pada ajang Piala Champions Eropa sejak 2014. Nissan menggantikan Ford yang telah menjalin kerja sama dengan UEFA (semacam PSSI-nya Eropa) selama kurang lebih 22 tahun.
Menurut Kantor Berita BBC, nilai kesepakatan antara kedua pihak mencapai lebih dari 45 juta poundsterling (sekitar Rp 812 miliar). Perjanjian ini menjadi kesepakatan sponsor terbesar oleh event Piala Champions. Sebagai catatan, sponsor utama lainnya adalah Mastercard, Unicredit, Heineken, Gazprom, dan Sony. Senior Vice-president of Sales and Marketing for Nissan Europe Guillaume Cartier mengatakan kerjasama dengan UEFA telah menunjukkan kontribusi yang cukup signifikan bagi kinerja perusahaan. “Kurang dari lima tahun yang lalu Nissan memiliki 2,5 persen pangsa pasar di Eropa, sekarang kami memiliki 4,2 persen, targetnya ke depan akan melampaui 5 persen,” jelasnya seperti dilansir dari portal berita Autocar.
Pertandingan babak final Piala Champions disebut dapat menarik 200 juta pemirsa di seluruh dunia. Namun dari perhitungan riset internal Nissan, selama turnamen berlangsung dari September hingga Mei, secara kumulatif Piala Champions telah ditonton oleh empat miliar orang secara global. Kendati jumlah penonton besar, Nissan tak menjadikan peningkatan penjualan yang tajam sebagai target utama mereka. Nissan berharap kerjasama dengan UEFA dapat meningkatkan brand awareness dan citranya di Eropa.
Senada dengan Nissan, Ford yang telah menjadi sponsor resmi Piala Champions Eropa sejak musim 1992/ 1993 memanfaatkan kerja sama ini untuk aktivasi berbagai layanan dan strategi pemasaran, salah satunya peluncuran model baru. Ford memang telah meluncurkan sejumlah model mobil saat pabrikan asal AS ini menjadi sponsor utama Liga Champions. Mondeo, S-MAX, Kuga, B-MAX, serta generasi baru Fiesta dan Focus adalah beberapa di antaranya. Ford Mustang terbaru pun turut diperkenalkan di Lisbon (Portugal) pada 2014.
Itu adalah terakhir kali Ford mendukung kompetisi Piala Champions. Guy-Laurent Epstein (Marketing Director of UEFA Events SA) mengklaim bahwa kemitraan yang dilakukan Ford dengan pihaknya sangat kooperatif dan saling menguntungkan. Laman resmi UEFA menyebutkan, President of Ford Europe, Middle East and Africa (Stephen Odell) membuat testimoni bahwa Ford menyelesaikan kesepakatan jangka panjang bersama UEFA dengan catatan yang sangat baik.
Baru-baru ini lanskap sponsor pada olahraga sepakbola telah berubah. Sebelumnya sektor energi, telekomunikasi, perjalanan dan akomodasi menjadi sumber bagi pendanaan beberapa klub, kini kompetisi sepak bola di Eropa (termasuk para pemain dan klubnya) mendambakan merek dari dunia otomotif datang menjadi sponsor mereka. Penggemar sepakbola biasanya menunjukkan kebanggaan mereka dengan mengenakan seragam klub. Pada gilirannya, menjadikan kaos tim yang dipakai para pemain dan fans sebagai papan reklame berjalan.
Pada 2014 klub Inggris Manchester United (MU) menandatangani kontrak tujuh tahun senilai 559 juta dolar AS (setara Rp 7,9 triliun) dengan Chevrolet. Majalah Forbes menyebutkan, MU mendapat pembayaran sekitar 80 juta dolar AS atau lebih besar dua kali lipat dari sponsor sebelumnya. Chelsea, sementara itu, mendapat untung yang mirip pada 2016 setelah menandatangani kesepakatan senilai 57 juta dolar AS dengan Yokohama Rubber.
Survei oleh Nielsen Sport World Football Report 2018 mengungkap ada sejumlah sektor industri yang mengalami pertumbuhan luar biasa pada 2018: Sektor layanan daring dan peralatan otomotif. Kedua sektor tersebut tumbuh hingga lebih dari 50 persen. Meski terpaut jauh, sektor produsen mobil juga mengalami pertumbuhan yang cukup menjanjikan, mencapai nyaris 10 persen. Posisi ini di atas industri farmasi, wisata, dan minuman. Laporan tersebut juga mengatakan, pabrikan ban asal Asia seperti Yokohama Tyres yang mensponsori klub sepakbila Chelsea FC (Inggris), serta Nexen Tire yang menjadi sponsor klub sepakbola Manchester City (Inggris), Napoli (Italia), dan Eintracht Fraknfurt (Jerman) telah menjadi pendorong utama pertumbuhan pada sektor peralatan otomotif.
Tak heran kini produsen mobil atau peralatan otomotif makin banyak yang menjadi sponsor utama bagi klub-klub besar daratan Eropa. Survei oleh Sport Business Institute Barcelona pada 2017 menemukan 56 klub sepakbola di lima besar liga teratas Eropa (total 98 klub) telah melakukan kesepakatan dengan sejumlah produsen mobil. Jean-Pierre Diernaz (Vice President for Marketing Nissan Europe) mengatakan kemitraan dengan sepakbola seperti dengan Piala Champions memiliki kekuatan nyata dan berdampak pada merek. Buktinya, lanjut Diernaz, perusahaannya kini telah naik pangkat dengan masuk jajaran Top 100 Best Global Brands.
Di beberapa event lain, Toyota dan Mercedes-Benz juga giat menjadi sponsor olahraga sepakbola, baik sebagai sponsor tim maupun event.
“Olahraga mungkin adalah wilayah terbaik untuk mengekspresikan karakteristik perusahaan kami. Saya tak mengatakan itu adalah satu-satunya, tetapi mungkin yang paling logis untuk merangkul nilai-nilai kami,” katanya kepada BBC. (Tirto)