JAKARTA— Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memproyeksikan, momentum mudik lebaran di tahun ini akan turut mendongkrak kinerja pada lini bisnis asuransi kendaraan bermotor. Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwyanto mengatakan, hal ini tercermin dari penjualan kedaraan bermotor Januari sampai Maret 2022 tumbuh 33,6 persen dari periode yang sama tahun 2021 lalu.
Menurutnya, peningkatan premi asuransi kendaraan erat kaitannya dengan penjualan kendaraan bermotor. Jika di lihat data penjualan kendaraan bermotor dari GAIKINDO menunjukkan bahwa hingga Maret 2022 mencapai 238.377 unit dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 178.452 unit. “Hal ini berdampak kepada peningkatan premi asuransi kendaraan bermotor. Umumnya saat lebaran penjualan kendaraan bermotor meningkat diiringi peningkatan asuransi kendaraan karena aktivitas atau mobilisasi mudik lebaran,” kata Bern seperti dikutip KONTAN, Rabu 11 Mei 2022.
Sebelum pandemi Covid-19 atau di tahun 2019 premi asuransi kendaraan tercatat mencapai Rp 18,7 triliun, pada saat pandemi tahun 2020 premi asuransi kendaraan terkontraksi 21,3 persen menjadi Rp 14,7 triliun. Pada tahun 2021 mulai bangkit dengan menunjukkan pertumbuhan 6,4 persen menjadi Rp 15,7 triliun. “Diharapkan pada tahun 2022 premi asuransi kendaraan akan meningkat minimal mencapai angka sebelum pandemi (tahun 2019) atau tumbuh kurang lebih 20 persen dari tahun 2021 dengan target premi tahun ini kurang lebih sekitar 18,7 triliun rupiah atau mencapai angka seperti sebelum pandemi,” kata Bern.
Lini bisnis kendaraan bermotor memang masih menjadi kontributor terbesar kedua setelah lini bisnis asuransi properti, yaitu mencapai 20,3 persenterhadap total premi dicatat. Dalam mendongkrak kinerja asuransi kendaraan bermotor di tahun ini, AAUI menyebutkan beberapa strategi yang diterapkan seperti, bekerjasama dengan perusahaan pembiayaan (leasing atau bank), pemasaran asuransi kendaraan bermotor melalui saluran distribusi langsung (direct marketing) dan digital marketing, dan target pasar asuransi kendaraan bermotor ditujukan pada generasi milenial.
PT Asuransi Bintang Tbk juga menyebut, hingga saat ini kinerja asuransi kendaraan telah tumbuh sebesar 5 persen di bandingkan dengan tahun sebelumnya. “Dengan kondisi covid-19 dan perekonomian yang mulai membaik, mudah-mudahan peningkatan sales akan berdampak. Kami menargetkan pertumbuhan pada asuransi kendaraan bermotor sekitar 3 persen sampai 5 persen hingga akhir tahun,” kata Direktur Asuransi Bintang Reniwati Darmakusumah.
Dalam meningkatkan kinerja pada lini bisnis asuransi kendaraan bermotor di tahun ini, perusahaan menerapkan strategi dengan meningkatkan kerjasama dengan mitra kerja, intermediari, dan menyediakan mobile apps untuk pembelian produk secara retail. Di sisi lain, PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) menyampaikan, bahwa premi pada lini bisnis asuransi kendaraan bermotor malah turun 5 persen dari tahun lalu. “Hal ini disebabkan karena insentif pajak dicabut sehingga harga mobil cukup tinggi,” kata Presiden Direktur Aswata Christian Wirawan Wanandi.
Asuransi kendaraan bermotor Aswata adalah bisnis kedua terbesar dengan portofolio mencapai hampir 35 persen. Kendati alami penurunan, pihaknya mengharapkan, kinerja asuransi kendaraan bermotor bisa bertumbuh hingga 15 persen sampai akhir tahun ini. Oleh karena itu, dalam mendongkrak kinerja di tahun ini, Aswata menerapkan strategi dengan mencoba menjual melalui saluran distribusi digital, dan meningkatkan kerjasama dengan dealer-dealer. (*)