JAKARTA— Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Yohannes Nangoi mengatakan kinerja ekspor produk otomotif dalam negeri turut menyumbang tren surplus yang signifikan bagi neraca dagang Indonesia. Kinerja positif ekspor itu menegaskan posisi Indonesia sebagai fasilitas produksi utama otomotif di Kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
“Lebih dari 1,3 juta mobil dari berbagai merek diproduksi dari perusahaan otomotif terampil dalam negeri, merek-merek itu telah berhasil mengangkat pasar otomotif Indonesia menjadi terbesar di Asean saat ini,” kata Nangoi saat membuka GAIKINDO International automotive Conference di GIIAS 2021, ICE BSD, Tangerang (Banten), Selasa 16 November 2021 seperti dikutip Bisnis.
Berbasis pada ukuran pasar domestik, industri dalam negeri masih mampu memproduksi kendaraan untuk memenuhi kebutuhan pasar internasional. Kata nangoi, kinerja ekspor industri otomotif masuk ke dalam 10 besar komoditas penyumbang surplus neraca dagang di sektor nonmigas. “Industri otomotif dapat berkontribusi pada surplus neraca dagang, adapun ekspor produk otomotif masuk dalam 10 besar komoditas non minyak dan gas,” kata Nangoi.
Seperti diberitakan sebelumnya, ekspor mobil utuh (completely built up, CBU) kembali merangkak naik pada September 2021, baik secara bulanan maupun tahunan. Berdasarkan data GAIKINDO, ekspor CBU bulanan per September 2021 mencapai 22.399 unit tumbuh 18,4 persen secara bulanan dan 6,5 persen dibanding periode yang sama tahun 2020 yang lalu.
Dengan demikian, total ekspor mobil nasional tahun ini telah mencapai 207.411 unit secara akumulasi atau naik 33,5 persen secara tahunan. Capaian ini sudah mendekati perkiraan Gaikindo yakni 250 ribu unit sampai akhir tahun. Bila dirinci, ekspor masih dipimpin oleh Daihatsu dan Toyota dengan kontribusi mencapai 63,2 persen, atau mencapai 131.094 unit. Setelahnya diikuti oleh Mitsubishi dan Suzuki yang sepanjang tahun ini telah mampu membukukan ekspor masing-masing 37.222 unit dan 30.536 unit.
Sementara itu, kinerja ekspor mobil Honda masih tampak tertekan seiring dengan kinerja penjualan di Tanah Air. Perseroan masih terus berupaya menyelesaikan kendala pasokan komponen. External Affairs General Manager PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Teguh Trihono sebelumnya menyampaikan kinerja ekspor akhir tahun ditunjang oleh permintaan pasar ekspor yang bergerak kembali membaik seiring menurunnya tekanan pandemi Covid-19. (*)