Berita Road Safety

Kasus Kecelakaan Lalu-lintas Mudik Lebaran 2023 Turun

JAKARTA— Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan sebab penurunan tingkat kecelakaan selama musim mudik Idul Fiftri (Lebaran) 2023. “Tingkat kecelakaan turun hampir 40 persen, tingkat kasus fatal atau kematian turun 72 persen. Sementara, korban meninggal selama arus mudik Lebaran 2023 tercatat 163 orang, dibanding periode sama tahun 2022 mencapai 583 jiwa,” kata Muhadjir dalam Profit CNBC Indonesia, Rabu 26 April 2023.

“Mudah-mudahan bisa semakin ditekan lebih rendah lagi saat arus balik,” tambahnya. Ia menjabarkan, perilaku pengendara sebenarnya berkontribusi 50 persen terhadap potensi terjadinya kecelakaan lalu lintas. Bahkan kedisiplinan pengendara bisa berperan sampai 60% mencegah terjadinya kecelakaan.

“Teledor, kelelahan, capek, ngantuk, sembrono. Karena itu, untuk saat seperti ini, rest area yang disiapkan arus mudik-balik Lebaran, nggak ideal untuk tempat beristirahat. Meski namanya rest area,” kata dia. “Kalau saat seperti ini, di rest area, cukup beristirahat sebentar. Karena jumlah kendaraan yang antre bejibun. Kalau mau makan cukup beli lalu makan di mobil. Begitu juga kalau mau salat di mobil saja, bisa berjamaah,” kata Muhadjir.

Untuk menekan kepadatan arus balik nanti, pemerintah kemungkinan melakukan sejumlah penyesuaian aturan. “Supaya kurva arus balik tidak sampai ekstrem, kita lakukan policy adjusment. Pembatasan operasional angkutan barang yang tadinya sampai hari ini jadi sampai 28 April,” kata Muhadjir.

“Dan, sekaligus saya mau beritahu mba Dita (Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati), ada kebijakan mengubah motor yang tadinya hanya dari Ciwandan, kemungkinan akan bisa lewat Merak. Begitu juga yang tadinya kita arahkan lewat Panjang (Lampung), karena tidak ada yang siap lewat Panjang, kita evaluasi,” jelasnya.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menambahkan hal senada. “Memang, andil pengendara itu besar dalam mencegah kecelakaan. Kalau regulator, buat aturan hingga menurunkan petugas untuk mengawasi. Tapi, kesadaran pribadi jauh lebih utama. Ditambah keseriusan kampanye aturan dan sistem keselamatan. Ini jadi kunci,” kata Adita.

“Karena itu, kami sudah sejak awal melakukan edukasi. Termasuk mengimbau kepada pemudik motor karena statistik menunjukkan, (penggunaan) motor berbanding lurus dengan kecelakaan. Dan, sejak Februari juga kita sudah melakukan rem check, memastikan kelaikan operasi transportasi umum baik udara, kereta api, dan kapal,” lanjutnya.

Adita mengakui, kesadaran masyarakat akan keselamatan berkendara masih jadi kendala. “Contohnya, kita sudah siapkan program mudik gratis bagi pemudik motor, baik lewat laut maupun darat, termasuk kereta api. Animonya bagus, tapi belum maksimal,” katanya.

“Bahkan sampai hari keberangkatan, masih ada yang kosong (kuota mudik gratis). Artinya, masyarakat masih memilih menggunakan kendaraan yang berpotensi mengancam keselamatan mereka,” tambah Adita. Menurut Adita, puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada akhir pekan ini. (*)