JAKARTA— Pertumbuhan pasar mobil domestik di kuartal pertama tahun 2020 menunjukkan pelemahan sebagai imbas wabah virus yang memaksa orang-orang diam berlindung di dalam rumah. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia ( GAIKINDO) mencatat, penjualan mobil baik secara retail maupun wholesales atau distribusi pabrik ke dealer turun dibanding tahun 2019 lalu.
Selama Januari-Maret 2020, agen pemegang merek (APM) otomotif di dalam negeri menutup penjualan retail sebesar 219.361 unit. Angka tersebut turun 15,6 persen dari periode sama tahun sebelumnya yakni 259.963 unit.
Sementara dari sisi penjualan pabrik ke diler, terjadi penurunan sebesar 6,9 persen secara tahunan atau year on year (yoy), yakni dari 254.332 unit di 2019 menjadi 236.797 unit. Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan bahwa kondisi ini sudah diperkirakan sebelumnya. Bahkan, laju industri otomotif nasional akan terus tersendat paling tidak hingga semester kedua 2020.
“Kami perkirakan pasar otomotif turun hingga 40 persen dari pencapaian tahun 2019. Ini mungkin akan berlanjut hingga beberapa bulan ke depan sampai Juli 2020,” katanya, seperti dikutip Kompas.com Kamis 16 April 2020. “Berdasarkan proyeksi saat ini, pasar bisa kembali pulih di periode Juni-Juli 2020, semester dua. Maka rasanya menutup 600.000 unit sampai akhir tahun ialah realitsits.”
Adapun terkait strategi dan upaya menghadapi pemulihan pasar di enam bulan itu, Nangoi masih belum bisa mengatakan pasti. Termasuk untuk penyelenggaraan pameran GIIAS 2020. “Paling utama adalah bersama-sama ikut mengupayakan penghentian penyebaran Covid-19 dan mengatasinya. Bila semua pihak disiplin mematuhi protokol dan ketentuan yang ada, pandemi ini mungkin bisa diatasi bersama pada Mei atau Juni 2020,” kata Sekertaris Umum GAIKINDO Kukuh Kumara.
Ketika skenario itu bisa terlaksana (pandemi selesai di Mei-Juni 2020), maka daya beli masyarakat akan mengikuti sehingga periode pemulihan bisa cepat. (*)