ANTARA— Indonesia harus memanfaatkan keadaan di berbagai kawasan yang ada di ASEAN. Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Kukuh Kumara mengatakan saat ini industri otomotif beberapa ASEAN dalam kondisi kurang baik. Indonesia harus dapat memanfaatkan perkembangan ini.
“Otomotif di Indonesia bisa lebih baik. Thailand kondisinya tak baik-baik juga. Jadi seharusnya momentum inilah dimanfaatkan oleh Indonesia,” kata Kukuh Kumara kepada wartawan beberapa saat lalu.
Menurut dia, Indonesia saat ini masih mendominasi pasar otomotif di ASEAN dalam segmen produksi dan penjualan. Sementara, Malaysia berada di urutan kedua, dan Thailand dengan kondisi yang juga tak baik-baik saja berada di urutan ketiga. Oleh karena itu, momentum ini harus bisa dimanfaatkan oleh Indonesia untuk mempertahankan prestasi ini melalui berbagai kebijakan yang menguntungkan baik dari sisi konsumen dan juga produsen.
Kukuh menanggapi adanya isu pajak Opsen yang berlaku di beberapa daerah. Ini harus mendapatkan perhatian untuk ditinjau kembali agar tak merugikan banyak pihak. Menurut dia, industri otomotif menjadi salah satu penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) kepada negara yang tak sedikit jumlahnya. “Pajak Opsen mengganggu sedikit,” kata dia.
Sementara itu, Pengamat otomotif Bebin Djuana mengatakan dukungan pemerintah untuk industri otomotif sangat dibutuhkan, terlebih dengan kondisi dimana industri otomotif saat ini sedang menunjukkan kondisi yang kurang prima. Sehingga, menurutnya, pemerintah dalam mendukung atau membantu industri otomotif tanah air yang juga banyak mendatangkan pemasukan bagi negara. Diharapkan adanya dukungan yang penuh atau tidak setengah-setengah.
“Dukungan pemerintah sangat dibutuhkan, terutama di masa sulit seperti saat ini. Ketika pemerintah mau bantu industri ini, jangan setengah-setengah,” kata Bebin Djuana.
Pada tahun 2025, GAIKINDO menetapkan target angka penjualan di tahun 2025 ini diperkirakan mencapai 950 ribu unit dalam setahun. Meski begitu angka tersebut masih bisa berubah tergantung kondisi perekonomian dan juga kebijakan yang ada di Indonesia. Pada tahun 2024, GAIKINDO sudah merilis penjualan kendaraan roda empat. Catatan yang kurang baik harus diterima Gaikindo pada tahun ini. Pihaknya mencatat hanya mencapai 865.723 unit atau 13,9 persen pada segmen wholesales jika dibadningkan dengan tahun 2023.
Sementara pada retail sales, GAIKINDO mencatat penjualan hanya sebanyak 889.680 unit, hal tersebut juga mengalami penurunan dibanding tahun 2023 yang mencapai 998.059 unit dan turun sebanyak 10,9 persen. (*)