Berita Economy & Industry

Hyundai dan Kia Mulai Hadang Penjualan Tesla di Amerika

DETIK— Produsen mobil dari Korea Selatan (Korsel)— Hyundai dan Kia— perlahan-lahan mulai menggerogoti penjualan mobil listrik Tesla di pasar Amerika Serikat (AS). Dari bulan Januari-Mei 2024 ini, Hyundai dan Kia mengisi 11,2 persen penjualan mobil listrik di AS.

Seperti dikutip dari Electrek, Hyundai dan Kia berupaya meningkatkan volume penjualannya di AS dengan menjual mobil listrik harga terjangkau. Hyundai memiliki enam dari sepuluh kendaraan listrik yang dijual di AS. Sementara Kia memiliki model EV6. Menurut data Korean Automobile & Mobility Association, setelah menjual 48.383 unit mobil listrik di AS hingga Mei 2024, Hyundai Motor Group (Hyundai dan Kia) mengisi 11,2 persen dari pasar AS.

Sebagai informasi, pangsa pasar Hyundai Motor Group meningkat dari 3,2 persen pada tahun 2020, 3,4 persen pada tahun 2021, 10,6 persen pada tahun 2022, dan 6,8 persen pada tahun 2023. Sementara pada 2024, di lima bulan awal, Hyundai Group mampu meraih pangsa pasar 11,2 persen. Hyundai dan Kia mengurangi kesenjangan (besar) dengan Tesla. Kendati Tesla masih memimpin sebesar 52,9 persen dibanding Hyundai Group tahun 2023 lalu, kesenjangan tersebut kini menyempit menjadi 40,5 persen pada Mei 2024.

Hyundai Ioniq 5 menjadi mobil listrik terlaris Hyundai Group, dengan rekor penjualan Mei 2024 mencapai angka 4.449 unit. Secara akumulasi, dari Januari-Mei 2024, Ioniq 5 terjual sebanyak lebih dari 15 ribu unit.

Seiring penjualannya yang terus meningkat, Hyundai juga akan membuat pabrik produksi kendaraan dan baterai di AS. Hyundai dikabarkan akan mengoperasikan pabrik mobil listrik (electric vehicle,  EV) dan baterai pertamanya di AS akhir tahun ini. Setelah beroperasi, Hyundai akan mulai merakit Ioniq 5 secara lokal, yang diharapkan juga memenuhi syarat untuk mendapatkan fasilitas kredit pajak.

Dari merek Kia, model terlarisnya adalah Kia EV9. Kia diklaim telah menjual 7.766 SUV listrik itu hingga Mei 2024. Model ini sudah dirakit secara lokal di pabrik West Point (Negara Bagian Georgia) bulan lalu, dan berpotensi mendapatkan akses ke kredit pajak sebesar 7.500 dolar AS. (*)