JAKARTA— Situasi yang kurang menguntungkan terjadi di pasar mobil niaga sepanjang 2019 membuat PT Hino Motors Sales Indonesia (HMKSI) merevisi target penjualan tahunannya dari 40 ribu unit menjadi 37 ribu unit. Direktur Penjualan dan Promosi PT HMSI Santiko Wardoyo, menyatakan, pelemahan tersebut terjadi karena adanya dampak dari perang dagang serta kondisi politik Indonesia, khususnya saat pesta demokrasi dilangsungkan.
“Jujur, memang situasi itu berpengaruh terhadap sektor perdagangan, sehingga kami mengalami penurunan. Namun, pada semester dua mulai ada kenaikan. Saya harapkan ini tetap berlangsung dan terjaga, sehingga tahun depan kembali lagi,” katanya sepeti dikutip Kompas. “Pada akhir tahun, kami masih optimistis mencapai target penjualan.”
Santiko meyakini tumbuhnya pasar kendaraan niaga pada semester dua 2019 karena adanya pameran mobil GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) dan masih berjalannya pembangunan infrastruktur. Meski demikian, ia berharap sektor penunjang lainnya pun tetap mendukung menjaga performa industri kendaraan berat seperti sektor jasa keuangan dan perbankan. Sebab, bagian itu tak kalah penting guna menstimulus pasar secara positif.
Berdasar data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), penjualan secara wholesales sepanjang Januari sampai September 2019 Hino mencapai 22.234 unit, atau turun 19 persen dibanding periode sama di tahun 2018. “Selain target penjualan tersebut, kami juga selalu concerned untuk menjaga pangsa pasar,” katanya.
Untuk pangsa pasar sementara Hino Ranger saat ini di kelasnya ialah sebesar 62 persen, dan 22 persen untuk Hino Dutro. Sementara 6×4 yang bermain di pertambangan, sekitar 30 persen. Torehan sama untuk varian Cargo. “Sisanya ada di Tractor Head dengan capaian 20 persen serta Bus 10 persen. Kita akan jaga itu,” kata Santiko. (*)