Berita Economy & Industry

Harga Komoditas Turun, Bisnis Truk tetap Melaju

JAKARTA— Pasar mobil truk di Tanah Air masih menjanjikan pada 2023 kendati harga sejumlah komoditas tampak mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022. Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), penjualan whole sales (pabrik ke dealer) truk nasional tumbuh 6,63 persen year on year (YoY) menjadi 28.746 unit pada Januari-April 2023.

Ketua I GAIKINDO Jongkie Sugiarto mengatakan industri truk nasional memiliki prospek yang positif. Ini didukung oleh melimpahnya komoditas pertambangan dan perkebunan di Tanah Air, sehingga kebutuhan terhadap truk untuk mengangkut hasil komoditas tersebut cukup tinggidi tiap tahun. “Kalau harga komoditas bagus, maka penjualan truk juga akan meningkat,” imbuh Jongkie, Kamis 8 Juni 2023 seperti dikutip KONTAN.

Mengutip data di situs Trading Economics, harga komoditas seperti batubara di pasar global 136 dolar Amerika Serikat (AS) per ton pada Kamis 8 Juni 2023. Harga batubara sudah turun cukup dalam dibandingkan Juni 2022 lalu hampir menyentuh 400 dolar AS per ton. Harga nikel juga mengalami penurunan, mengingat Juni 2022 lalu harganya 27.900 dolar AS per ton. 

Sementara itu, harga minyak sawit mentah (crude palm oil, CPO) 3.267 ringgit Malaysia (RM) per ton. Padahal, bulan Juni 2022 lalu harga CPO masih berada di atas RM 6.000 per ton. Dengan demikian, sejauh ini penjualan truk di Indonesia tidak begitu terdampak oleh penurunan harga komoditas pertambangan maupun perkebunan.

Jongkie menambahkan, permintaan truk untuk kebutuhan angkutan logistik juga cukup tinggi di Indonesia. Hal tersebut sejalan dengan stabilnya pertumbuhan ekonomi nasional sekitar lima persen, ditandai dengan tingginya mobilitas angkutan barang di dalam negeri. 

Chief Operating Officer produsen truk PT Hino Motors Sales Indonesia Santiko Wardoyo mengklaim, penjualan truk merek Hino di dalam negeri masih cukup moncer sepanjang 2023 berjalan. “Sampai bulan Mei lalu, penjualan truk kami tumbuh kira-kira 30 persen,” katanya.

Penjualan Hino tetap didominasi oleh truk-truk yang ditujukan untuk sektor pertambangan dan perkebunan. Pihak Hino menilai, aktivitas pengangkutan hasil komoditas tetap terlihat masif. Apalagi, sampai saat ini perekonomian Indonesia masih bisa tumbuh positif sesuai harapan sekalipun situasi global sedang tak menentu. Hino menganggap, permintaan truk di Indonesia telah melampaui kondisi suplai unit yang tersedia. Alhasil, beberapa pelanggan Hino harus melewati periode inden ketika memesan truk yang diinginkannya.

Berkaca pada kondisi pasar terkini, pihaknya optimistis mampu mempertahankan pangsa pasar truk ukuran medium sekitar 60 persen pada tahun 2023.

Di sisi lain, Hino belum memiliki rencana untuk meluncurkan produk truk baru dalam waktu dekat. Perusahaan ini lebih fokus untuk memasarkan produk-produk yang sudah ada, mengingat bulan April lalu kebijakan Standar Emisi Euro 4 untuk kendaraan diesel baru diterapkan di Indonesia. “Banyak pelanggan kami yang masih transisi menggunakan truk Euro 4, sehingga kami fokus memaksimalkan produk yang ada dulu,” kata Santiko.

Hino menjual tiga tipe truk, yaitu Hino 300 Series, Hino 500 Series, dan Hino 700 Series.

Christine Arifin (Marketing and Business Development Head PT UD Trucks Astra Motor Indonesia) mengatakan, penjualan truk UD Trucks masih sesuai dengan target sampai bulan Mei kemarin. Tapi ia tidak membeberkan secara detail angka penjualan truk UD Trucks.

UD Trucks mengakui, permintaan truk untuk sektor pertambangan mengalami penurunan seiring dengan koreksi harga sejumlah komoditas. Namun, hal ini bisa dikompensasi dengan peningkatan permintaan produk truk kargo yang mengangkut berbagai kebutuhan logistik. Peningkatan ini tak lepas dari berakhirnya pandemi yang memicu melonjaknya aktivitas di berbagai sektor industri.

Selain itu, UD Trucks menilai bahwa saat ini produksi truk tampak lebih kondusif lantaran masalah kelangkaan part yang sempat terjadi pada tahun lalu kini sudah teratasi. “Kami akan lanjutkan strategi yang berfokus pada solusi untuk manajemen armada, sehingga konsumen kami dapat memaksimalkan keuntungan dari operasional kendaraannya,” katanya.

Kendati belum bisa diungkap secara gamblang, UD Trucks berencana meluncurkan model truk baru pada sisa tahun ini. UD Trucks memiliki berbagai line up model truk Quester yang dapat digunakan untuk berbagai sektor industri. Truk buatan UD Trucks pun sudah menyandang Standar Emisi Euro 5. (*)