JAKARTA— Jalan tol Trans Jawa Semarang-Surabaya sepanjang 349 kilometer yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo dipandang menguntungkan bisnis otomotif dalam negeri. Menurut pihak Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Tol Trans Jawa bisa memangkas biaya logistik.
Tol Trans Jawa yang memungkinkan perjalanan lewat jalur bebas hambatan dari Jakarta hingga Surabaya, dianggap bakal melancarkan operasi truk-truk pendistribusi unit kendaraan ataupun suplai komponen produsen otomotif. “Kami mendukung pembangunan infrastruktur, karena ultimate goal-nya itu menekan biaya logistik, pemerataan. Biaya logistik itu kan masih tinggi karena tidak terintegrasi,” ujar Sekretaris Umum GAIKINDO Kukuh Kumara seperti dikutip dihubungi CNNIndonesia.com.
Menurut Kukuh, bila akses Tol Trans Jawa sudah terintegrasi maka produsen bisa mengandalkannya sebagai salah satu opsi utama pendistribusian. Selama ini dikatakan pendistribusian lewat jalur bebas hambatan bukan melulu yang utama, ada pilihan lain yakni lewat pengapalan ataupun kereta api, tergantung volume logistik.
“Selama ini interkoneksinya belum lancar, kalau saya bandingkan [dengan negara lain] kan jaringan [di Indonesia] belum terlalu banyak. Misalnya di Jerman, Amerika Serikat, atau Kanada, logistik mereka bahkan kereta masuk ke pabrik,” ujar Kukuh.
Sejumlah anggota Gaikindo turut berpartisipasi saat peresmian Tol Trans Jawa Semarang-Surabaya pada Kamis 20 Desember 2018. Mereka itu di antaranya Daihatsu, DFSK, Mitsubishi, Nissan, Renault dan Toyota.
Tol Trans Jawa yang membentang 870 km dari Jakarta – Surabaya dikuasai sebesar 34,71 persen oleh Astra International melalui anak usahanya Astra Tol Nusantara. Bila dijumlahkan, Astra Tol Nusantara memiliki 353 kilometer ruas tol. (*)