JAKARTA— Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) minta Pemerintah mengatasi sejumlah kendala, dengan tujuan agar upaya ini mendorong industri otomotif. Untuk itu, GAIKINDO memberi masukan pada Pemerintah. Salah satunya berkaitan dengan kesenjangan standar Emisi Euro4 di beberapa negara yang menjasdi tujuan ekspor mobil yang diproduksi di Indonesia.
“Kami sangat peduli mempercepat penerapan Euro 4 di Indonesia,” kata Ketua GAIKINDO Yohannes Nangoi di Jakarta, Senin 8 Agustus 2016. Yohannes mengatakan hal itu seusai bersama pengurus Gaikindo bertemu dengan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di kantor Kemenperin.
Mobil-mobil yang diproduksi di Indonesia selama ini diekspor ke sejumlah negara tujuan ekspor otomotif sudah menerapkan standar emisi kendaraan bermotor Euro4. Sedangkan Indonesia masih Euro2. Kesenjangan ini menjadikan produsen otomotif di Indonesia harus membangun lini produksi ganda. Satu ini untuk produksi mobil di pasar domestic (Euro2), line satunya untuk kendaraan yang dipasarkan di dalam negeri. Ini pemborosan.
Penjualan mobil sepanjang semester satu 2016 sekitar 530.000 unit, GAIKINDO memperkirakan penjualan pada 2016 mencapai 1,05 juta unit (naik dari 2015 sebanyak 1,01 juta unit). Yohannes berharap varian baru mobil akan ikut mendorong pasar mobil pada semester dua 2016.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Eleletronika Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan sudah menerima sinyal dari GAIKINDO. Beberapa kendala dan masukan industrialis otomotif sudah diterima, beberapa sudah diproses, dan akan dibahas di tingkat lebih tinggi. (*)