JPNN— Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) kemungkinan merivisi target penjualan kendaraan pada 2024. Itu dilakukan mengingat daya beli masyarakat turun, seperti diungkapkan oleh Ketua I GAIKINDO Jongkie D Sugiarto, Jumat 4 Oktober 2024. “Daya beli masyarakat turun sekali, penjualan sangat lambat. Kayaknya proyeksi penjualan harus direvisi,” kata Jongkie.
Daya beli masyarakat yang turun signifikan berdampak langsung pada lambatnya pertumbuhan penjualan kendaraan. Meskipun ada sedikit peningkatan penjualan di paruh kedua tahun ini, angkanya itu masih belum cukup.
Jongkie mengungkapkan akan mengkaji kembali proyeksi penjualan kendaraan yang semula ditargetkan mencapai 1,1 juta unit pada akhir tahun. Namun, keputusan mengenai revisi target tersebut akan dibahas lebih lanjut bersama anggota GAIKINDO. “Kami harus bahas dengan anggota dulu. Kami usahakan agar pameran-pameran otomotif GIIAS di luar Jakarta dan pameran Jakarta Auto Week dapat menjadi stimulus untuk menaikkan angka-angka penjualan,” kata dia.
Sekretaris Umum GAIKINDO Kukuh Kumara menambahkan mencapai target 1,1 juta unit pada akhir tahun cukup sulit, mengingat waktu yang tersisa hanya tiga bulan hingga Desember. Kendati demikian, dia menilai ada beberapa faktor yang dapat mendorong peningkatan penjualan mobil dalam waktu dekat, seperti penurunan suku bunga oleh The Fed yang diikuti oleh Bank Indonesia.
The Fed memangkas suku bunga acuannya sebesar 50 bps ke kisaran 4,75 sampai 5 persen pada September 2024. Di sisi lain, Bank Indonesia juga telah memangkas BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 6 persen. Penurunan ini diharapkan dapat memberikan sentimen positif bagi pasar kendaraan bermotor, terutama dengan adanya kemudahan dalam mendapatkan kredit.
“Jadi, dalam kondisi seperti ini, kan, suku bunga sedang turun baik The Fed maupun BI. Tentunya kemudahan untuk mendapatkan kredit juga akan lebih baik,” katanya.
Berdasarkan data GAIKINDO, penjualan mobil secara whole sales periode Januari hingga Agustus 2024 berjumlah 560.619 unit. Sementara penjualan secara retail pada periode tersebut sebesar 584.879 unit. (*)