KOMPAS— Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mengakui pasar otomotif tahun ini cukup menantang. Hingga enam bulan pertama 2024, penjualan mobil baru masih turun 19 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya menjadi 408.012 unit. “Namun kita sampai saat ini belum duduk bersama untuk membahas revisi target. Jadi masih tetap (1,1 juta unit),” kata Kukuh Kumara (Sekertaris Umum GAIKINDO) di pameran otomotif GIIAS 2024, Gedung Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD) City, Kabupaten Tangerang (Banten), Rabu 17 Juli 2024).
“Pasar year on year memang turun. Tapi kondisinya sekarang mulai membaik. Mudah-mudahan adanya GIIAS 2024, kehadiran mobil baru, tren ini semakin positif,” lanjut dia. Ia menjelaskan sebenarnya pasar otomotif mulai bergejolak sejak kurtal keempat 2023 atau September-Oktober tahun 2023 lalu.
Kala itu, suku bunga di Indonedia tengah dinaikkan yang pada akhirnya berdampak terhadap pengetatan kredit. “Jadi makin mengerat, sebab kita itu 80 persen pembelian kan pakai kredit. Tetapi di Desember 2023 mulai naik,” kata dia. “Namun Januari-Februari 2024 turun lagi karena adanya Pemilihan Umum (Pemilu) sehingga pasar wait and see,” lanjutnya. “Selesai Pemilu, aman. Tapi ternyata kita masuk bulan puasa. Orang konsentrasinya ke puasa kan,” kata Kukuh lagi.
Memasuki periode April 2024, pasar bertemu momen Lebaran (Idul Fitri). Pada periode itu waktu aktif kerja hanya 15 hari saja membuat aktivitas manufaktur dan bisnis tidak optimal. “Mei-Juni 2024 kita cenderung naik secara bulanan. Mudah-mudahan bulan ini karena ada GIIAS 2024, bisa naik lagi,” kata Kukuh. (*)