KONTAN— Elon Musk (pimpinan perusahaan mobil listrik Tesla) belum lama ini menyarankan agar Warren Buffett (salah satu investor paling terkenal di dunia) mempertimbangkan untuk membeli saham Tesla. Menurut Musk, “Itu adalah langkah yang bagus.” Ide itu muncul setelah Berkshire Hathaway (perusahaan investasi milik Buffett) mengungkapkan telah memangkas sekitar 10 persen dari kepemilikannya di perusahaan komputer Apple.
Tapi kecil kemungkinan Berkshire Hathaway benar-benar berinvestasi di Tesla. Buffett pernah menyatakan keraguannya terhadap industri otomotif. Ini khususnya karena ketatnya persaingan global yang membuat industri ini sangat sulit diprediksi.
Buffett sendiri pernah mengatakan, “Saya sejak lama merasa bahwa industri otomotif terlalu sulit. Ini adalah bisnis di mana banyak pesaing global tidak akan pergi begitu saja. Mungkin ada pemenang pada waktu tertentu, tetapi tidak menjamin tempat permanen.”
Dengan kata lain, Buffett merasa lebih nyaman berinvestasi di sektor-sektor yang lebih stabil dan mudah diprediksi, seperti teknologi dengan investasi besar di Apple, daripada mengambil risiko di industri otomotif yang dinamis.
Untuk bersikap adil, Buffett dan Munger tidak asing dengan investasi di produsen kendaraan listrik. Pada tahun 2008, Berkshire Hathaway mengakuisisi 10 persen saham di produsen mobil Tiongkok BYD yang terbukti menjadi investasi yang menguntungkan. Meski sukses dengan BYD, Buffett tetap ragu-ragu untuk berinvestasi lebih lanjut di industri otomotif.
Pada pertemuan tahunan Berkshire Hathaway tahun 2023, Buffett menjelaskan bahwa dia lebih nyaman berinvestasi di perusahaan seperti Apple, yang masa depannya lebih mudah diprediksi dalam jangka waktu lima hingga sepuluh tahun. Sebaliknya, Buffett merasa tak yakin akan masa depan perusahaan mobil, mengingat tantangan dan persaingan yang ada di industri tersebut. (*)