JAKARTA— Ekspor mobil buatan Indonesa kembali meningkat signifikan jelang akhir tahun, pada November 2021. Menurut data pada Gabungan Industri Kendaran Bermotor Indonesia (GAIKINDO), pada periode tersebut total pengkapalan kendaraan utuh (completely built up, CBU) meningkat 10,1 persen secara bulanan menjadi 31.269 unit. Ini merupakan yang tertinggi sepanjang tahun, sebelum meningkat menjadi 30.840 unit pada Februari 2021. Maka total ekspor mobil buatan Indonesia kini menjadi 267.224 unit, lebih tinggi 29,3 persen dari tahun lalu.
Ekspor mobil dalam keadaan terurai (completely knocked down, CKD) pertumbuhannya lebih signifikan yakni 70,5 persen secara bulanan dan 22,1 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Secara rinci, pengkapalan CKD mobil dari Indonesia sepanjang November 2021 ialah 6.920 unit. Bulan November 2021, hanya terhenti di angka 4.058 unit saja.
Namun nasib berbeda dialami oleh ekspor komponen otomotif dari dalam negeri yang melambat 15,2 persen dari Oktober 2021, atau 6.140.900 set dari sebelumnya 7.245.589 set. Untuk merek otomotif yang melakukan kegiatan ekspor terbanyak ialah Daihatsu yang memproduksi mobil bermerek Toyota dengan torehan 13.393 unit. Kemudian diikuti oleh Toyota (6.401 unit), dan Suzuki (4.913 unit).
Mitsubishi Motors yang konsisten memberikan kontribusi besar mengalami kendala sepanjang November 2021. Kegiatan ekspornya melambat baik secara CBU maupun CKD. (Sumber: KOMPAS)
Ekspor CBU buatan Indonesia pada November 2021:
1. Daihatsu (merek Toyota): 13.393 unit
2. Toyota: 6.401 unit
3. Suzuki: 4.913 unit
4. Mitsubishi Motors: 4.568 unit
5. Honda: 1.840 unit
6. DFSK: 119 unit
7. Hino: 35 unit
8. Hyundai: 0 unit
9. Wuling: 0 unit.
Ekspor CKD selama November 2021:
1. Toyota: 3.310 set unit
2. Suzuki: 3.024 set unit
3. Isuzu: 486 set unit
4. DFSK: 100 set unit
5. Mitsubishi Motors: 0 set unit
6. Wuling: 0 set unit.
Ekspor komponen otomotif November 2021:
1. Toyota: 5.022.869 set
2. Honda: 984.731 set
3. Hino: 121.451 set
4. Suzuki: 11.849 set.