Berita Economy & Industry

BYD: Ada Sisi Baik dari Hadirnya Mobil Listrik di Indonesia

Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhou. (ANTARA)

ANTARA— Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhou melihat sisi baik kehadiran kendaraan-kendaraan elektrik buatan produsen asal China di pasar otomotif Indonesia. Itu  antara lain dalam hal dampaknya terhadap upaya untuk mewujudkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

“Kami melihat sisi baiknya banyak sekali. Datangnya produsen yang membawa kendaraan elektrik dapat membantu terciptanya ekosistem kendaraan elektrik di Indonesia seperti di negara-negara lain,” katanya di Jakarta, Jumat 21 Juni 2024.

Produsen mobil dari China ini telah menunjukkan kehadirannya di pasar otomotif Indonesia. Setidaknya ada sembilan jenama kendaraan asal China yang akan memamerkan produknya di pameran oomotif GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) pada 18 sampai 28 Juli 2024. “Kami banyak melihat merek China masuk ke pasar Indonesia,” kata Eagle Zhou.

Sebagai salah satu produsen kendaraan asal China yang memasuki pasar Indonesia, BYD berupaya menunjukkan kehadirannya antara lain dengan menjadi anggota Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO).

“Saya umumkan bahwa BYD per hari ini resmi menjadi anggota GAIKINDO. Ini menjadi salah satu rencana besar kami untuk menjadi bagian dari industri otomotif nasional,” kata Eagle Zhao.

Pakar otomotif sekaligus akademisi di Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengemukakan bahwa mobil-mobil buatan China yang berteknologi canggih dan harganya kompetitif berpotensi mendominasi pasar otomotif Indonesia pada masa mendatang.

“Mobil-mobil China yang menonjol dengan teknologi canggih, desain modern, dan harga kompetitif berpotensi besar untuk mendominasi pasar otomotif Indonesia di masa depan,” katanya.

Kendati demikian, sebagai pemain yang tergolong baru jenama-jenama kendaraan asal China masih perlu membangun jaringan penjualan dan layanan serta memperkuat citra merek di pasar otomotif Indonesia. “Faktor lain seperti kualitas, fitur, brand image, dan jaringan purnajual juga memainkan peran penting,” kata Yannes. (*)