Berita

Aturan Keselamatan di Jalan Perlu Diajarkan kepada Anak

REPUBLIKA— Orangtua tak setiap saat bisa mendampingi anaknya. Termasuk di saat anak-anak beraktivitas di lingkungan jalan raya untuk pergi ke sekolah, tempat les, atau bermain. Oleh karena itu, penting bagi orangtua memberikan pelajaran tentang keselamatan di jalan kepada buah hati.

Krista Elkins yang merupakan paramedis dan perawat terdaftar dari Bozeman, Montana (Amerika Serikat, AS), mengatakan bahwa kecelakaan di jalan kerap melibatkan anak-anak yang bersepeda. Terkadang, anak terlalu bersemangat atau kurang waspada saat melintas di jalan raya.

Entah anak sedang mengendarai sepeda, berjalan, berlari, atau bermain, mereka perlu diberi tahu aturan keselamatan di jalan raya. Berikut sejumlah aturan mendasar tersebut, dikutip dari laman Mom Junction beberapa saat yang lalu.

  1. Membaca rambu lalu-lintas

Bantu anak belajar tentang sinyal warna lampu lalu lintas, seperti merah artinya berhenti dan hijau artinya berjalan. Secara bertahap, ajari anak tentang berbagai rambu lalu lintas lainnya, mulai dari yang sederhana terlebih dahulu.

    2. Etika menyeberang

    Mengajari etika menyeberang di jalan raya sangat penting. Pertama, sebisa mungkin gunakan jalur penyeberangan. Jika tak ada, lihat ke kanan lalu ke kiri dan ke belakang ke kanan untuk melihat apakah ada kendaraan yang mendekat. Tunggu kendaraan lewat lalu seberangi jalan. Orang dewasa harus selalu menemani anak berusia kurang dari enam tahun dan menggandengnya saat menyeberang jalan.

    3. Menajamkan pendengaran

    Anak mungkin tak selalu dapat melihat kendaraan yang melaju, terutama jika berdiri di dekat tikungan. Karena itu, anak harus diajarkan mempertajam pendengaran untuk mengetahui, apakah ada kendaraan yang mendekat, seperti suara klakson dan mesin kendaraan.

    4. Tidak berlarian

    Anak-anak dapat dengan mudah teralihkan perhatiannya dan meninggalkan gandengan tangan orang tua untuk berlarian, meski itu di jalan raya. Buat anak paham bahwa berlarian di jalan tak boleh dilakukan. Ajari anak untuk tetap berjalan dengan tenang saat di jalan.

    5. Berjalan kaki selalu di trotoar

    Dalam kondisi jalanan ramai ataupun sepi, ajari anak untuk sebisa mungkin menggunakan trotoar agar tetap aman di jalan. Jika tidak ada trotoar atau jalur khusus pejalan kaki yang tersedia, beri tahu anak untuk berjalan di sisi kiri jalan demi keamanannya.

    6. Jangan menyeberang di tikungan

    Tak menyeberang di tikungan menjadi aturan dasar yang perlu diketahui anak, karena hal itu dapat meningkatkan kemungkinan kecelakaan. Tikungan menjadi titik buta bagi pengendara dan mereka tak akan punya cukup waktu untuk menghentikan kendaraan di saat darurat.

    7. Bersepeda dengan aman

    Jika anak mengendarai sepeda ke sekolah atau di sekitar lingkungan, pastikan dia selalu mengenakan helm dan sepeda selalu dalam kondisi memadai. Gunakan jalur sepeda atau di sisi paling kiri di jalan raya, dan tak boleh memakai headphone di saat bersepeda.

    8. Pakai sabuk pengaman

    Aturan keamanan di dalam kendaraan yang bergerak tidak kalah penting. Minta anak selalu memakai sabuk pengaman dan duduk tenang. Anak juga perlu diberi tahu untuk tidak berdiri di dalam mobil yang sedang melaju, serta tak mengeluarkan anggota tubuh ke luar jendela.

    9. Pakai baju warna terang

    Berpakaian hitam di malam hari mungkin merupakan ide yang buruk bagi pengguna jalan. Supaya tetap aman, minta anak mengenakan pakaian berwarna terang atau bahan reflektif saat berjalan atau bersepeda pada malam hari. Nyalakan lampu agar terlihat pengendara lain.

    10. Jangan terburu-buru

    Ajari anak untuk tak terburu-buru saat akan masuk atau keluar dari kendaraan, juga tetap tenang dan tidak terburu-buru saat berjalan di sisi jalan raya. Hal lain yang sebaiknya tak dilakukan adalah membuka pintu mobil secara tiba-tiba. (Foto: KIBRISPDR)