JAKARTA— Kerjasama antara lembaga pemerintah menjadi kunci sukses penyelenggaraan mudik Lebaran 2017. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan instruksi Presiden Joko Widodo yang sejak memerintahkan langsung agar tak ada lembaga yang menonjolkan diri. “Itulah yang menjadi kunci sehingga kami bisa kompak. Koordinasi berlangsung sejak jauh-jauh hari,” katanya dalam diskusi media Forum Merdeka Barat 9.
Beberapa lembaga memainkan peran utama selama musim mudik. Mereka antara lain Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kepolisian Republik Indonesia, Kementerian Kesehatan, Kementerian Komunikasi dan Informasi, serta Basarnas.
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Inspektur Jenderal Royke Lumowa mengatakan di tahun-tahun sebelumnya masih ada wilayah kepolisian yang enggan daerahnya dilalui karena tak ingin repot mengurusi kemacetan. Namun, tahun ini kendala tersebut tak ada lagi. “Semua Polda di jalur mudik harus patuh dan taat ke Mabes,” katanya.
Komandan Operasi Ramadniya 2017 ini mencatata nambahkan pada mudik Lebaran 2017 terjadi penurunan jumlah kecelakaan dan korban kecelakaan. Data pada Korlantas menunjukkan jumlah kecelakaan turun 30,4 persen, dari 4.551 pada mudik Lebaran 2016 menjadi 3.168 kecelakaan pada 2017. Jumlah korban kecelakaan juga turun.
Korban meninggal pada 2017 turun 41,2 persen, dari 1.261 orang menjadi 742 orang. Korban luka berat turun 40,2 persen dari 1.148 orang menjadi 687 orang. Korban luka ringan turun 23,4 persen atau dari 5.697 orang menjadi 4.366 orang.
“Kami terus melakukan sosialisasi tentang pentingnya menjaga keselamatan, serta menindak tegas pelanggar lalu lintas yang berpotensi menimbulkan kecelakaan. Selain itu, pemudik juga sudah lebih kooperatif dan lebih tertib,” kata Royke. (*)