SEMARANG— PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) memberikan donasi alat peraga pendidikan dan transfer pengetahuan melalui kuliah umum di Gedung Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro (Undip), Semarang (Jawa Tengah). Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono mengatakan pemberian bantuan alat peraga pendidikan dan transfer pengetahuan itu merupakan bentuk tanggung jawab sosial (corporate social responsibility, CSR) di bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yaitu program Toyota Berbagi Ilmu.
Penyerahan bantuan ini antara lain berupa alat peraga laboratorium berupa satu paket Laboratorium Lean Manufacturing, satu paket Laboratorium Lean Production System, dan satu unit mesin Kijang Innova kepada mahasiswa Teknik Industri Undip.
“Ketiga donasi ini ditujukan untuk memberikan simulasi situasi nyata di dunia industri kepada mahasiswa sehingga dapat menjadi jembatan dalam penciptaan SDM global yang siap pakai,” ujar Warih seeprti dikutip Kontan, Maret 2018 lalu.
Selain memberikan donasi alat peraga pendidikan, pada kesempatan yang sama, Warih juga menyampaikan kuliah umum mengenai perjalanan Toyota Indonesia di dunia industri bagi para mahasiswa Undip.
Acara serah terima donasi dan kuliah umum ini juga dihadiri oleh Rektor Undip Yos Johan Utama; Direktur Administration, Corporate & External Affairs TMMIN Bob Azam; Direktur Unit Manufacturing Toermoedi; serta jajaran akademisi Undip dan manajemen TMMIN.
Menurut Warih , alasan utama menjadikan Undip sebagai salah satu role model perguruan tinggi untuk program Toyota Berbagi Ilmu yaitu karena universitas ini menjadi salah satu dari 10 universitas terbaik berdasarkan penilaian Kemenristek Dikti pada 2017.
Selain Undip, Toyota sebelumnya juga sudah mendonasikan satu paket Laboratorium Lean Production System kepada Universitas Indonesia (UI) pada 2015. Setelah Undip dan UI, rencananya TMMIN akan memberikan program Toyota Berbagi Ilmu kepada Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Ketiga perguruan tinggi ini diharapkan dapat menjawab tantangan akan kebutuhan link and match antara dunia industri dan dunia pendidikan.
“Kesenjangan antara kebutuhan industri dan SDM yang berpotensi dapat diatasi melalui keberadaan generasi muda yang menjadi elemen potensial bangsa Indonesia, sehingga kami berharap dengan adanya aktivitas donasi alat peraga pendidikan dan kuliah umum ini mahasiswa dapat mengenal dunia industri sesungguhnya,” kata Warih. (*)