JAKARTA— PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) telah melakukan ekspor kendaraan utuh sebanyak 1,1 juta unit dalam 30 tahun terakhir. Toyota Indonesia juga mencatat ekspor dalam bentuk kendaraan terurai sebanyak 833.500 unit, 1,47 juta mesin utuh serta lebih dari 648 juta potong komponen dengan total nilai mencapai 19 miliar dolar AS (sekitar Rp 250 triliun).
Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono mengatakan ekspor perdana Toyota Indonesia dimulai dengan Toyota Kijang pada (Kijang Super) ke Brunei Darussalam dan beberapa negara di Asia-Pasifik, 30 tahun silam. “Setelah ekspor perdana pada 1987, setahun berikutnya Toyota Indonesia mengirimkan mesin 5K ke Jepang,” kata Warih.
Mesin 5K tersebut diproduksi di Pabrik Sunter 1. Ekspor mesin berlanjut pada 1996 ke Taiwan dan Filipina berupa tipe mesin 7K. Tren ekspor Toyota Indonesia makin meningkat pada 2004. Di tahun ini, Toyota Kijang yang naik kelas melalui Innova diekspor ke Thailand. Di tahun yang sama, Toyota Avanza juga diekspor ke Thailand.
Pada 2005, Toyota Indonesia mulai melakukan ekspor Kijang Innova ke negara-negara di Kawasan Teluk Jazirah Arab (anggota Gulf Cooperation Council, GCC). Ekspor selanjutnya berupa mesin berbahan bakar alkohol (etanol) ke Argentina (2010), mesin TR ke Kazakhtan (2013), Agya ke Filipina (2014), Vios ke GCC (2014), Avanza ke GCC (2014), Sienta ke negara-negara Asia— termasuk Sienta berstandar Euro 6 ke Singapura (2016).
Total hingga saat ini Toyota Indonesia telah mengkespor ke lebih dari 80 negara di Kawasan Asia, Timur Tengah, Amerika Latin, Afrika, dan Osenia. “Saat ini kami juga masih melakukan studi untuk ekspor ke negara-negara baru, salah satunya Maroko,” kata Warih.
Wakil Presiden Direktur TMMIN Edward Otto Kanter mengatakan pada saat ini Toyota Indonesia memiliki lima pabrik di Sunter, Jakarta Utara (Sunter 1 dan Sunter 2) dan di Karawang, Jawa Barat (Karawang 1, Karawang 2, dan Karawang 3). “Pabrik-pabrik tersebut memiliki teknologi modern yang tak kalah dengan pabrik-pabrik Toyota di Jepang,” katanya.
Pabrik Kawarang 1 memproduksi Toyota Kijang Innova dan Toyota Fortuner dengan kapasitas produksi mencapai 130 ribu unit per tahun. Pabrik Karawang 2 memproduksi Etios, Vios (termasuk Limo), Yaris, dan Sienta dengan kapasitas produksi sebanyak 120 ribu unit per tahun. Pabrik Karawang 3 digunakan untuk memproduksi mesin bensin dan ethanol tipe NR. Kapasitas produksinya mencapai 216 ribu unit per tahun.
Pabrik Sunter 1 memproduksi mesin bensin dan ethanol tipe TR. Pabrik Sunter 2 memproduksi stamping parts, dies, iron castings. “Kapasitas produksi di Pabrik Sunter mencapai 190 ribu unit (mesin) dan 12 ribu ton (iron castings),” katanya. (*)