GAIKINDO— Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) berharap Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK) melakukan terobosan kebijakan ekonomi guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih besar.
Memasuki dua tahun masa pemerintahan Jokowi-JK sejak dilantik 20 Oktober 2014, pertumbuhan industri otomotif hanya sekitar 2,5 persen dibandingkan 2015, kata Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto.
“Ini sudah kami prediksi. Pemerintah juga mencanangkan kenaikan pertumbuhan ekonomi yang tidak terlalu besar,” kata Jongkie.
Pemerintah mematok target pertumbuhan ekonomi 2016 sebesar 5,2 persen, tercantum dalam APBN-P 2016. Data terbaru Kantor Staf Presiden (KSP) menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester I 2016 adalah 5,04 persen, naik dari 4,79 persen pada periode yang sama 2015.
“Kami berharap agar di tahun-tahun mendatang pertumbuhan ekonomi akan lebih meningkat, dengan begitu maka industri atau penjualan kendaraan bermotor dapat terus meningkat,” katanya.
Jika pasar dalam negeri membaik, investor akan tertarik. Jika di sini tak membaik, mereka pergi ke negara lain. GAIKINDO perlu penyesuaian regulasi di sektor otomotif untuk memikat investasi serta penciptaan lapangan kerja baru.
“Tak sekadar insentif, tapi juga penyesuaian peraturan-peraturan sejalan dengan globalisasi akan berpengaruh terhadap industri otomotif di dalam negeri,” kata Jongkie.
“GAIKINDO selalu memberikan masukan-masukan ke pemerintah melalui kementerian-kementerian terkait, seperti perindustrian, perhubungan, keuangan, lingkungan hidup dan sebagainya,” katanya.
Data terbaru yang dirilis KSP menyebutkan pada semester I 2016 investasi tumbuh 14,8 persen dibandingkan periode sebelumnya. Pengangguran terbuka mencapai titik terendah 7,02 juta orang atau 5,50 persen pada Maret 2016 dari sebelumnya 7,45 juta orang (5,81 persen). (*)