JAKARTA— Kondisi jalan di Sumatra, Jawa, Bali, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan secara umum siap dilalui pemudik saat arus mudik Lebaran 2016. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan hal itu dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI membahas Persiapan Arus Mudik Lebaran 2016 di Gedung DPR RI, Senin 20 Juni 2016.
Kementerian PUPR sejak awal 2016 telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, seperti Korlantas Polri dan Direktorat Jenderal Hubungan Darat Kementerian Perhubungan. Kementerian ini mengeluarkan Instruksi Menteri (Inmen) agar seluruh pejabat Eselon 1 dan 2 Kementerian PUPR melakukan inspeksi dan meninjau langsung ke seluruh ruas jalan di Sumatra, Jawa, Bali, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.
“Peninjauan jalur mudik sudah dilakukan dari jauh-jauh hari, agar ada waktu untuk memperbaiki (jalan dan jembatan) kalau ada hal yang riskan,” kata Menteri Basuki.
Infrastruktur jalan dan jembatan:
- Sumatra 7.961 kilometer jalan dan 42,70 kilometer jalan tol
- Jawa-Bali sepanjang 7.164 kilometer dan 668 kilometer jalan tol
- Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan 2.482 kilometer.
Untuk di jalan Sumatra ada beberapa lokasi yang perlu mendapat perhatian dan sekarang masih dalam proses penyempurnaan yaitu di ruas Jalan Lintas Timur antara Betung-Jambi.
Beberapa titik rawan longsor seperti di Sumatra:
- Kabanjahe-Lawe Pakam Sumatera Utara
- Tarutung-Sibolga Sumatera Utara
- Pekanbaru-Kandis Riau
- Pekanbaru-Payakumbuh
- Pekanbaru-Jambi
- Lahat-Batas.
Untuk di Pulau Jawa yang perlu mendapat perhatian adalah di exit tol Brebes Timur karena diperkirakan akan menjadi titik kemacetan. Lalu Jalan Raya Kaligawe Semarang akibat rob, sebagai langkah darurat penanggulan rob, akan dibuat tanggul sementara berupa karung dan juga saat ini telah disiapkan 12 pompa untuk menyedot air rob.
Dengan penanggulangan darurat itu, Jalur Pantai Utara (Pantura) diyakini akan aman untuk mudik. “Yang kena (rob) jalan nasional hanya di Semarang, bahkan menurut BMKG pada 6 Juli nanti kenaikan pasang laut mencapai satu meter,” kata Menteri Basuki.
Selain exit tol dan rob, lanjut Basuki, Jembatan Sipait yang masih dalam tahap penyelesaian dan ditargetkan H-6 sudah selesai juga perlu diperhatikan. Jembatan Sipait, Pemalang, Jawa Tengah merupakan salah satu akses jalur alternatif rute Comal-Sragi-Bojong-Kedungwuni-Ponolawen-Pekalongan.
Untuk peningkatan pelayanan jalan tol khususnya di Pulau Jawa dilakukan penambahan dan pemanfaatan ruas jalan tol:
- Tol Pejagan-Pemalang Seksi I dan II (Pejagan-Brebes Timur) 20,20 kilometer
- Tol Surabaya-Mojokerto 18 kilometer
- Tol Kertosono-Mojokerto (Mojokerto Barat-Mojokerto Utara) 5 kilometer
- Tol Bawen-Salatiga 17,57 kilometer
- Tol Solo-Sragen 20 kilometer.
Menurut Menteri Basuki, untuk jalan tol yang fungsional meski belum di rigid (perkerasan jalan), paling tidak sudah lean concrete (lapisan beton) sehingga tidak berdebu. Selain penambahan dan pemanfaatan ruas jalan tol, dilakukan juga peningkatan aspek keselamatan, peningkatan fasilitas pelayanan di rest area dan pengintegrasian sistem pembayaran jalan tol.
Semua pekerjaan fisik infrastruktur di lapangan akan selesai secara fungsional pada H-14. Kementerian PUPR juga menyiapkan alat berat di lokasi-lokasi rawan longsor untuk penanganan darurat dan tetap menyiagakan tim satgas banjir untuk mengantisipasi rob. (*)