Berita Economy & Industry

Faktor Umur Bateri dan Ketersediaan SPKLU, Harga Jual Bekas Hybrid lebih Stabil ketimbang Mobil Listrik

TRIBUNNEWS— Pemerhati otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu berpendapat, mobil hybrid (hybrid electric vehicle, HEV) bekas memiliki nilai jual kembali (resale value) lebih stabil ketimbang mobil listrik murni (battery electric vehicle, BEV).

Ini salah satunya karena HEV memiliki dua jenis mesin, yakni mesin bensin dan motor listrik. Dengan adanya mesin bensin, HEV tak mengalami keterbatasan jarak tempuh dan ketersediaan infrastruktur SPKLU stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) luar kota. Ia juga menilai harga mobil listrik bekas cenderung turun signifikan karena cepatnya depresiasi baterai.

Terjadi perbedaan tren yang signifikan pula antara mobil konvensional bermesin bensin (internal combustion engine, ICE) dengan HEV dan BEV di pasar mobil bekas. Permintaan mobil ICE bekas, khususnya di segmen serbaguna (multipurpose vehicle, MPV) dan low cost green car (LCGC), cenderung meningkat. Ini terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri (Lebaran) seperti terjadi sekarang, karena kebutuhan mudik.

“Namun, kenaikan harga lebih moderat dibandingn tahun-tahun sebelumnya. Ini karena daya beli masyarakat masih terbatas dan persaingan dengan mobil listrik yang semakin terjangkau,” kata Yanes.

Di sisi lain, permintaan mobil baru BEV dan HEV juga meningkat. Ini didorong oleh insentif pemerintah serta efisiensi operasional yang lebih tinggi dibanding mobil ICE. (*)