Berita Economy & Industry

Proyeksi GAIKINDO untuk Penjualan Mobil Indonesia 2025

KOMPAS— Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) berharap penjualan mobil di Indonesia pada tahun 2025 kembali mencapai angka normal, menembus 1 juta unit. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua I GAIKINDO Jongkie Sugiarto, yang menyebut bahwa tahun 2025 ini industri menghadapi tantangan kenaikan pajak. 

“Proyeksi tahun 2025 belum kami putuskan, mengingat masih ada rencana beberapa kenaikan perpajakan yang bisa menjadi kendala. Tapi kami berharap tahun ini bisa kembali ke angka-angka normal,” katanya, Rabu 8 Januari 2025. 

Jongkie menyatakan sejatinya kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen sudah bisa diproyeksikan karena penerapan yang jelas, kecuali untuk tipe-tipe kendaraan tertentu yang mendapatkan insentif. 

Namun, keputusan terkait opsen pajak daerah masih belum pasti. Ini menjadi perhatian tersendiri bagi GAIKINDO. Opsen pajak adalah pungutan tambahan di atas pajak yang ditetapkan oleh pemerintah daerah melalui instrumen Opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Opsen Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), dan Opsen Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan. Opsen PKB dan BBNKB dikenakan sebesar 66 persen dari nilai pajak yang terutang. 

Namun ini tak berarti pajak kendaraan langsung naik karena tarif dasar PKB dan BBNKB akan disesuaikan tergantung provinsi. “Opsen masih belum jelas keputusan dari beberapa Pemda,” kata Jongkie. “Beban tambahan yang cukup besar, khususnya untuk mobil-mobil kelas bawah. Kalau bisa, jangan ada tambahan biaya perpajakan yang membuat harga mobil makin mahal,” tambahnya. 

GAIKINDO melaporkan bahwa penjualan mobil pada tahun 2024 sesuai dengan proyeksi, di mana total whole sales (dari pabrik ke dealer) pada Januari-Desember 2024 mencapai 865.723 unit. Angka ini lebih rendah dibanding tahun sebelumnya, di mana whole sales pada 2023 mencapai 1.005.802 unit, atau turun 13,9 persen secara tahunan (year-on-year, yoy). Sedangkan penjualan ritel pada 2024 sebanyak 889.680 unit, lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 998.059 unit. (*)