Berita Berita APM Economy & Industry

Apa Dampak Bagi Industri Otomotif jika Terjadi Merger Nissan – Honda?

Foto: MOTOR1

VOA— Produsen mobil Jepang, Nissan Motor Corp dan Honda Motor Co pada Rabu 18 Desember 2024 mengonfirmasi sedang mendiskusikan kerjasama lebih erat. Harga saham Nissan melonjak hampir 24 persen di Tokyo setelah laporan-laporan yang menyebutkan bahwa Nissan mungkin akan bergabung dengan Honda untuk membentuk grup produsen mobil terbesar ketiga di dunia. Anggota aliansi Nissan, Mitsubishi Motors Corp, juga menjadi bagian dari pembicaraan tersebut.

Perdagangan saham Nissan sempat dihentikan, dan berlanjut kembali setelah kedua perusahaan itu mengeluarkan pernyataan bahwa mereka sedang “mempertimbangkan berbagai kemungkinan untuk kolaborasi di masa depan, namun belum mengambil keputusan apa pun.”

Perombakan industri

Melesatnya produk-produk buatan produsen mobil China mengguncang industri otomotif ketika para produsen berjuang untuk beralih dari mobil bermesin bahan bakar minyak (BBM) ke listrik. Mobil listrik yang relatif murah buatan BYD, Great Wall, dan Nio menantang pangsa perusahaan mobil AS dan Jepang di China dan di negara-negara lain.

Nissan, Honda, dan Mitsubishi pada bulan Agustus 2024 lalu mengumumkan akan berbagi komponen untuk mobil listrik, seperti baterai. Mereka bersama-sama membuat penelitian untuk menciptakan perangkat lunak sistem kemudi otomatis agar dapat beradaptasi lebih baik. Kesepakatan awal antara Honda (produsen mobil terbesar kedua di Jepang) dan Nissan (terbesar ketiga) diumumkan pada Maret.

Merger antara kedua perusahaan dapat menjadikan sebuah perusahaan raksasa senilai sekitar 55 miliar dolar Amerika Serikat (AS) berdasarkan kapitalisasi pasar dari ketiga produsen mobil tersebut. Bergabungnya Honda, Nissan, dan Mitsubishi akan membuat para produsen mobil Jepang yang lebih kecil untuk meningkatkan skala persaingan dengan Toyota Motor Corp dan Volkswagen AG dari Jerman yang memimpin di pasar otomotif. Toyota memiliki kemitraan teknologi dengan Mazda Motor Corp dan Subaru Corp.

Nissan memiliki produksi model sport utility vehicle (SUV) besar dengan konstruksi truk seperti Armada dan Infiniti QX80 yang tak dimiliki Honda. SUV besar itu memiliki kapasitas derek yang besar dan performa off-road yang baik. Nissan juga memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam membangun baterai dan mobil listrik, serta mesin hybrid gas-listrik. Ini akan membantu Honda mengembangkan mobil listrik dan hibrida generasi berikutnya. Seorang analis industri otomotif di Detroit, Sam Abuelsamid menilai Nissan memiliki beberapa segmen produk yang saat ini tidak dimiliki oleh Honda. “Merger atau kemitraan dapat membantu,” katanya.

Meskipun mobil keluaran Nissan seperti Leaf dan Ariya belum cukup laku di AS, keduanya merupakan model yang solid. “Nissan tak berpuas diri, dan telah mengembangkan teknologi ini,” katanya. “Mereka akan menghadirkan produk-produk baru yang dapat memberikan platform yang baik bagi Honda untuk generasi berikutnya.” (*)