SWA— Focus Motor Group (dealer mobil bekas di Jakarta) memperkirakan jumlah mobil bekas sebanyak 2,4 juta unit di 2024. Perkiraan ini disampaikan Agustinus, CEO Focus Group Motor di Jakarta, Kamis 12 Desember 2024. Jumlah tersebut berdasarkan data internal, lembaga pembiayaan, dan penjualan mobil baru di pasar nasional yang dipublikasikan Gabungan Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO).
“Berdasarkan data-data ini, kami memprediksi pasar mobil bekas nasional itu tiga kali lipat dari penjualan mobil baru yang dipublikasikan GAIKINDO. Misalnya, penjualan mobil baru di tahun 2023 sebanyak satu juta unit, maka pasar mobil bekas berpotensi sebanyak tiga juta unit di tahun lalu,” kata Agus.
Penjualan mobil bekas, menurut Agus, sulit diidentifikasi lantaran banyak yang relatif tak tercatat. Sebaliknya, penjualan mobil baru cukup mudah tercatat. Sebab, GAIKINDO melansir data-data penjualan baru. Berdasarkan data GAIKINDO dan perusahaan pembiayaan yang melayani pembiayaan nasabah membeli mobil bekas,
Focus Motor Group bisa mengestimasikan rata-rata pasar mobil bekas nasional itu sebanyak tiga kali lipat dari jumlah total penjualan mobil nasional per tahun. Sebagai contoh, GAIKINDO per November 2024 merilis penjualan mobil sebanyak 800 ribu unit. “Nah, penjualan mobil ini dikalikan tiga maka potensi pasar mobil nasional sekitar 2,4 juta unit di tahun ini,” kata Agus yang berjualan mobil bekas sejak 25 tahun silam.
Focus Motor Group menyediakan mobil bekas sebanyak 500 unit di dealernya di Mangga Dua Square, Jakarta. Dealer mobil bekas ini menjual sekitar 200 unit per bulan. Untuk melayani konsumen, Focus Group Motor memberikan garansi selama satu tahun. Perusahaan ini bermitra dengan perusahaan pembiayaan. “Kami bekerjasama dengan seluruh leasing (lembaga pembiayaan), termasuk BCA Finance,” kata Agus.
Ia meyakini pasar mobil bekas di 2025 berpotensi tumbuh walau daya beli masyarakat cenderung melemah. Dia menyebutkan beragam faktor. Misalnya, harga jual mobil baru berpotensi naik jikalau PPN 12 persen ditetapkan oleh pemerintah. “Peningkatan harga jual mobil baru akan mendorong konsumen beralih ke mobil bekas,” kata Agus. (*)