BISNIS— PT Toyota Astra Motor (TAM) yang merupakan anak perusahaan PT Astra International Tbk (ASII) kembali merajai pasar mobil pada periode Januari-November 2024. TAM membukukan penjualan terlaris. Marketing Director Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy mengatakan, TAM mengapresiasi antusiasme pelanggan sehingga Toyota masih menjadi pemimpin pasar pada periode 11 bulan 2024.
“Kami bersyukur dan turut berterima kasih karena Toyota kembali menjadi market leader di bulan November kemarin dengan market share sebesar 36,3 persen untuk whole sales,” kata Anton, Selasa 10 Desember 2024.
Dia mengatakan, untuk model terlaris Toyota masih didominasi oleh Avanza dan Veloz dengan penjualan sekitar 6.486 unit, diikuti oleh Innova 5.908 unit, kemudian Calya dengan jumlah 3.932 unit. Mengacu data pada Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Toyota membukukan penjualan secara whole sales sebanyak 26.984 unit pada November 2024. Angka itu turun tipis 0,17 persen secara bulanan dibandingkan Oktober 2024 sebanyak 27.030 unit. Sementara itu, sepanjang periode Januari-November 2024, TAM membukukan penjualan mobil wholesales sebanyak 262.315 unit.
Tapi Anton mengakui bahwa pasar otomotif menghadapi sejumlah tantangan. Slah satunya adalah kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen yang mulai diberlakukan oleh pemerintah 1 Januari 2025. Tantangan lainnya adalah peraturan tentang Opsen Pajak.
Opsen pajak adalah pungutan tambahan pajak menurut persentase tertentu, berdasarkan Undang-undang No. 1/2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD). Nantinya pemerintah kabupaten/ kota memungut opsen dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Sementara itu, pemerintah provinsi dapat memungut opsen dari Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB).
“Pada awal tahun [2025] untuk beberapa faktor ini tentu mempengaruhi peningkatan harga mobil yang cukup signifikan dan berdampak terhadap penjualan pasti ada ya,” katanya.
Menurutnya Toyota akan terus memantau dinamika pada tahun depan agar bisa memberikan solusi mobilitas serta patokan harga yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pelanggan. “Sehingga solusi yang diberikan kepada pelanggan bisa tetap kompetitif dan menjawab kebutuhannya. Kami juga berharap ada support pemerintah untuk mendorong pasar otomotif di tahun 2025, terutama bagi model-model yang telah diproduksi lokal,” katanya.
Sepanjang Januari – November 2024, total penjualan mobil secara whole sales sebesar 784.788 unit atau turun 14,7 persen secara year-on-year (YoY) dari periode sama 2023 sebesar 920.518 unit. Sementara itu, penjualan ritel juga turun 11,2 persen YoY menjadi 806.721 unit pada periode 11 bulan 2024, dibanding 908.473 unit pada periode yang sama 2023. (*)