TRIBUNNEWS— Produsen mobil asal Kores Selatan (Korsel) Hyundai Motor merayakan produksi mobil yang ke-100 juta unit. Hyundai mencapai angka tersebut selama 57 tahun perusahaan itu beroperasi di industri otomotif. Capaian ini didukung oleh pertumbuhan kehadiran global perusahaan dalam beberapa puluh tahun terakhir.
Pada tahun 1986, Hyundai memproduksi kendaraan yang kesejuta untuk kendaraan pertamanya yang dikembangkan secara independen bernama Pony. Kendaraan ini juga memiliki makna simbolis bagi Hyundai Motor, karena merupakan mobil Hyundai pertama yang diekspor dan diproduksi sendiri oleh Hyundai.
Pony diekspor ke Ekuador tahun 1976, dan disusul Pony Excel, mobil berpenggerak roda depan pertama yang diproduksi di Korea dan diekspor ke Amerika Serikat pada tahun 1986. Hyundai telah bergabung dengan jajaran produsen mobil global dengan secara agresif memperluas basis produksinya di luar negeri seperti Amerika Serikat, Republik Ceko dan India.
Hyundai kini mampu memproduksi lebih dari 5 juta kendaraan setiap tahunnya dengan berbagai lini produksi di seluruh dunia. Kemampuan memproduksi kendaraan yang fleksibel dianggap sebagai salah satu keunggulan utama Hyundai Motor dibandingk produsen mobil pesaingnya.
Dengan perjalanan lebih dari setengah abad di industri otomotif, Hyundai Motor Group menjadi produsen mobil terbesar ketiga di dunia di tahun 2023 dalam hal penjualan kendaraan setelah Toyota dan Volkswagen. Hyundai Motor kini memfokuskan strategi bisnis menjadi pembuat kendaraan listrik (electric vehicle, EV) global melalui platform E-GMP EV dan digunakan oleh sebagian besar model mobil listrik di grup Hyundai.
Satu diantaranya adalah Ioniq 5 EV yang mendapat respon pasar positif di dalam dan luar negeri. Hyundai Motor menggelar acara khusus untuk merayakan Ioniq 5 yang ke-100 juta kepada pembeli di Korea berusia 20-an tahun. “Capaian terbaru ini diraih oleh pelanggan global kami yang telah mempercayai dan mendukung kami,” kata CEO Hyundai Motor Chang Jae-hoon. “Kami akan bergerak satu langkah lebih dekat untuk menjadi game changer dalam industri mobilitas,” kata dia. (*)