Berita Berita APM

Hyundai Berharap Pameran GIIAS 2024 dan Program Akhir Tahun Dapat Naikkan Penjualan

BISNIS— PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menilai terdapat dua momentum besar yang mampu meningkatkan penjualan mobil pada 2024. Momentum perrtama, pameran otomotif GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS). Momentum kedua, program akhir tahun.

Chief Operating Officer Hyundai Motors Indonesia Fransiscus Soerjopranoto mengatakan penjualan mobil pada Juli 2024 diperkirakan mencapai 70 ribu hingga 80 unit unit seiring adanya pameran GIIAS 2024. Penjualan pada Agustus 2024 juga masih akan terbawa suasana dari adanya pameran tahunan otomotif tersebut. “Setelah itu, pasar mobil akan masuk ke suasana penjualan akhir tahun,” katanya, Kamis 1 Agustus 2024.

Di satu sisi, masih ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan bagi industri otomotif. Di antaranya adalah tekanan perekonomian makro, dan juga tingginya kredit macet— non-performing loans (NPL) atau non-performing finance (NPF). Selain itu, konsumen juga masih menanti akan kepastian dari adanya insentif dari pemerintah. Baik itu potongan pajak mobil hybrid maupun diskon Mengenal Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM).

“Kalau beli mobil sekarang nanti dealer memberikan diskon yang lebih besar atau ada kebijakan pemerintah seperti potongan pajak hybrid atau potong PPnBM, maka konsumen yang baru saja beli mobil pasti rugi,” katanya.

Sebagai informasi, Hyundai baru saja meluncurkan produknya, Ioniq 5 N, saat pameran GIIAS 2024. Ini merupakan mobil listrik varian performa atau bisa dikatakan balap. Kehadiran Ioniq 5 N turut berpengaruh pada penjualan Ioniq 5 yang sudah meluncur pada 2022 silam. Calon konsumen akan cenderung memilih mobil listrik seiring aturan yang sudah jelas dan harga sudah berada di kelas menengah.

Pajak mobil listrik telah diatur melalui Perpres 79/2023 dan turunannya. Mobil listrik yang memenuhi syarat minimal tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mendapatkan potongan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 10 persen. Kemudian mobil listrik yang diimpor secara utuh (completely built up, CBU) mendapatkan bebas bea masuk.

“Kondisi tersebut memacu motivasi kami untuk lebih baik dibandingkan semester pertama tahun ini, sehingga kinerja akhir tahun kami akan membaik walaupun lebih rendah dibandingkan tahun lalu,” katanya. (*)