Berita Berita APM

Nissan Pastikan Serena C28 E-Power Meluncur di Pameran Otomotif GIIAS 2024

CARMUDI— PT Nissan Motor Distribution Indonesia (NMDI) memastikan membawa model Serena C28 e-Power di pameran otomotif GIIAS 2024. Kehadiran Multi Purpose Vehicle (MPV) berbodi kotak tersebut menjadi salah satu model yang akan meluncur secara resmi di tahun 2024 ini.

Caca Tobing (National Sales Head of NMDI) mengatakan kehadiran Nissan Serena C28 e-Power diharapkan bisa bersaing dengan MPV mewah yang ada di Indonesia. “Model yang akan kami tampilkan di GIIAS 2024 nanti ada Serena C28 e-Power. Kami yakin Serena C28 e-Power akan bisa bersaing di segmen MPV pilihan keluarga,” katanya di acara “Media Briefing – Nissan Road to GIIAS 2024” di Jakarta, Senin 24 Juni 2024.

Nissan juga akan membawa tiga model mobil listrik untuk dipamerkan. Satu dari tiga model tersebut yang diharapkan akan menjadi primadona di booth Nisaan, yakni crossover listrik Nissan Ariya. Model lain yang akan menemani Nissan Serena C28 e-Power, yakni mobil konsep berwujud MPV. “Akan ada juga tiga model elektrifikasi yang akan kami pamerkan, yakni Ariya dan mobil konsep terbaru,” kata Caca.

Bima Aristantyo (Head of Sales & Product Planning NMDI) mengatakan Serena C28 e-Power memiliki tenaga besar. Menurutnya, mobil tersebut mampu mengeluarkan torsi sebesar 315 Nm dengan daya jelajah lebih dari 800 kilometer. Rencananya Nissan akan menjual Serena C28 e-Power utuh (completely-built up, CBU) dari Jepang. “Harganya menarik. Nanti di GIIAS,” kata Evensius Go (Presiden Direktur NMDI).

Nissan menjadi merek asal Jepang pertama di dunia yang memperkenalkan teknologi mobil listrik tanpa perlu melakukan pengisian daya baterai melalui plug-in charger. Teknologi e-Power sendiri pertama kali meluncur pada 2020 silam dan terus diaplikasikan hingga saat ini di beberapa mobil Nissan. Bahkan tiap tahun teknologi tersebut terus mendapatkan pembaruan serta peningkatan guna memberikan kenyamanan bagi penggunanya.

Secara garis besar e-Power yang ada pada mobil Nissan terdiri dari mesin bensin yang terintegrasi dengan inverter yang sepenuhnya digerakkan oleh motor listrik. Bahasa mudahnya, teknologi ini berperan sebagai genset. Mesin bensin hanya berfungsi untuk mengisi baterai ketika diperlukan saja. Inilah yang membuat e-Power tak butuh pengisian daya eksternal, namun tetap memberikan sensasi berkendara layaknya mobil listrik (electric vehicle, EV).

Sistem e-Power menawarkan penggerak motor listrik penuh, artinya roda sepenuhnya digerakkan oleh motor listrik. e-Power terdiri dari baterai bertenaga besar dan powertrain yang terintegrasi dengan mesin, generator listrik, inverter dan motor listrik. Mesin bensin tak terhubung ke roda dan hanya bertugas untuk mengisi baterai jika diperlukan.

Dalam sistem hybrid konvensional, roda digerakkan oleh mesin bensin dan motor listrik secara bergantian. Sementara, mobil listrik berbasis baterai atau Battery Electric Vehicle (BEV), penggerak roda 100 persen berasal dari motor listrik yang energinya bersumber dari baterai.

Teknologi e-Power ini memiliki beberapa manfaat yang bisa dirasakan secara langsung oleh pemiliknya ketika berkendara. Torsi besar nan instan menjadi penawaran menarik yang sulit ditolak guna meningkatkan respons berkendara serta akselerasi halus. Efisiensi bahan bakar juga jauh lebih baik dibanding mesin bensin konvensional. Sebab mesin bensin hanya bekerja untuk mengisi baterai saja. (*)