Berita Berita APM Economy & Industry

Bisnis Multifinance Mobil Hadapi Tantangan Besar

BLOOMBERG— Bisnis multifinance untuk pembelian mobil sedang dalam tantangan besar pada semester pertama 2024. Ini sebagai akibat dari melambatnya penjualan hingga kenaikan suku bunga perbankan.

Agus Suprayitno (Presiden Direktur Toyota Astra Financial Services, TAF) mengatakan ada tiga tantangan yang dihadapi multifinance pembiayaan roda empat pada semester pertama 2024. Tantangan pertama adalah bahwa penjualan otomotif secara ritel pada semester pertama 2024 masih turun 11 persen.

“Kedua adalah kenaikan net performing financing (NPF) jadi kualitas dari customer turun,” katanya dalam media gathering Astra Financial di Bandung (Jawa Barat) 21 Juni 2024.

Yang ketiga, multifinance saat ini kesulitan untuk mencari sumber pendanaan yang agak murah. “Industri otomotif sedang turun sehingga kami sekarang mencari pertumbuhan di pembiayaan multiguna,” katanya.

TAF merupakan salah satu anak usaha Astra International dalam bidang pembiayaan kendaraan roda empat, khususnya merk Toyota, Daihatsu dan Lexus. Meski industri otomotif melambat, TAF tetap mencatatkan kenaikan asset menjadi Rp 36,3 triliun pada akhir kuartal pertama 2024, dibandinkan 2023 yang teratat Rp 34,7 triliun.

Namun ada kenaikan tipis NPF TAF pada periode yang sama, yakni menjadi 0,5 persen dari sebelumnya 0,48 persen. Kondisi yang relatif sama dialami oleh PT Astra Sedaya Finance, yang merupakan sister company dari TAF. Multifinance yang dikenal dengan brand Astra Credit Companies (ACC) ini mencatatkan penurunan penyaluran pembiayaan 1,52 persen menjadi Rp 10,49 triliun pada kuartal pertama 2024.

Namun, laba bersih ACC masih tumbuh meski tipis, yakni 1 persen menjadi Rp 505 miliar pada periode yang sama. “Secara industri roda empat tidak sebaik roda dua, lebih challenging karena penurunan yang dialami industri mobil lebih dalam dibandingkan roda dua,” kata CEO ACC Hendry Christian Wong yang saat ini masih menjalani proses fit and proper test di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjadi Presiden Direktur.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) penjualan mobil secara whole sales (pabrik ke dealer) pada periode Januari-Mei 2024 mencapai 334.969 unit, turun 21 persen dari setahun sebelumnya 423.771 unit. Secara ritel (dealer ke konsumen), penjualan pada periode Januari-Mei 2024 juga turun sekitar 14,4 persen menjadi 361.698 unit dibanding periode sama tahun 2023 yang mencapai 422.514 unit. (*)