BISNIS— Laba PT Astra Daihatsu Motor (ADM) yang merupakan entitas PT Astra International Tbk (ASII) masih bisa menyumbang dividen kepada induk, meski di tengah stagnasi pasar hingga fluktuasi rantai pasok maupun nilai tukar. Berdasarkan laporan keuangan Astra International 31 Desember 2023, ADM meraih pendapatan sebesar Rp 77,78 triliun, turun 0,45 persen dari Rp 78,14 triliun dibanding periode sama tahun 2023 (year-on-year, YoY).
Daihatsu membukukan laba Rp 3,19 triliun pada periode tahun 2023 lalu. Dividen yang diterima oleh ASII dari ADM berjumlah Rp 694 miliar untuk tahun buku 2023, turun dibandingkan Rp 1,14 triliun dibandingkan 2022. Jumlah aset Daihatsu tercatat mencapai Rp 27,65 triliun sampai sepanjang 2023, turun dibandingkan posisi pada 31 Desember 2022 yang mencapai Rp 29,11 triliun. Total liabilitas Daihatsu mencapai Rp 12,62 triliun, turun dari Rp 15,1 triliun dibandingkan posisi 31 Desember 2022.
Head of Corporate Investor Relations Astra International Tira Ardianti mengatakan kinerja tersebut bergantung dari sejumlah faktor seperti volume penjualan baik secara domestik maupun ekspor. Selain itu, harga bahan baku, dan juga fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga turut mempengaruhi kinerja.
“Pada umumnya, kinerja manufaktur otomotif bergantung pada sejumlah faktor, antara lain, volume penjualan baik ekspor maupun domestik, harga bahan baku, dan fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat,” katanya 2 April 2024.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), penjualan mobil Daihatsu secara whole sales mencapai 188 ribu unit sepanjang 2023, turun 7,2 persen dari 202.665 unit dibanding 2022. Sementara penjualan secara retail tercatat menembus 194.106 unit sepanjang 2023, naik 2,9 persen dari 188.660 unit dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. (*)