JAKARTA— Mobil-mobil yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite tengah disorot. Pasalnya, ada beberapa mobil yang dianggap tak berhak, namun tetap mengisi BBM Pertalite. Anggota Komite Badan Penyalur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Saleh Abdurrahman menyebut seharusnya mobil dengan harga Rp 150 dan Rp 200 juta ke atas bisa mengisi BBM nonsubsidi seri Pertamax.
“Kita lihat sendiri di lapangan bagaimana mobil-mobil yang mewah atau mobil kelas di atas 1.500 cc itu mengkonsumsi Pertalite. Nah ini tentu kalau saudara saudara-saudara kita bisa membeli mobil di atas 200 juta, 150 juta itu semestinya bisa membeli BBM nonsubsidi,” kata Saleh dalam tayangan video CNBC Indonesia.
Mobil-mobil dengan harag Rp 150-200 juta ke atas mendominasi penjualan roda empat di Tanah Air. Pun mobil dengan rentang harga segitu, menjadi favorit orang Indonesia. Model yang tersaji di rentang harga Rp 150-200 jutaan antara lain LCGC dan juga Low MPV. Namun tidak semua cocok menggunakan Pertalite yang punya kandungan Oktan 90 itu.
Dimulai dari LCGC, hampir semua model ‘mobil murah’ itu memiliki harga di rentang Rp 150-200 juta. Ada tiga pabrikan yang saat ini masih menawarkan mobil LCGC. Sedangkan untuk modelnya ada lima yaitu Daihatsu Ayla, Daihatsu Sigra, Toyota Agya, Toyota Calya, dan Honda Brio Satya. LCGC paling murah dijual Rp 110 juta lewat Daihatsu Ayla 1.0 D sedangkan paling mahal Rp 186,4 juta lewat model Honda Brio Satya CVT.
Tapi perlu dicatat, segmen LCGC direkomendasikan menggunakan BBM RON 92. Ini lantaran LCGC memiliki kompresi mesin di atas 10:1. Rekomendasi tersebut juga tertuang dalam Peraturan Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi tinggi Nomor 29/IUBIT/PER/9/2014.
Kemudian ada juga segmen Low MPV, yang dihuni oleh Toyota Avanza, Suzuki Ertiga, Mitsubishi Xpander, hingga Hyundai Stargazer. Mobil-mobil ini punya rentang harga Rp 200-300 jutaan. Meski rata-rata memiliki kapasitas mesin di bawah 1.500 cc, nyatanya sejumlah pabrikan menyebut model-model Low MPV itu menenggak BBM minimal RON 92. Hyundai Stargazer misalnya diklaim memiliki rasio kompresi mesin 10,5:1. Dengan rasio kompresi mesin itu, Hyundai Stargazer minimal menenggak BBM RON 91. (*)