JAKARTA— Kalangan pelaku industri otomotif di Tanah Air telah menemui Kementerian Perindustrian untuk membeberkan strategi menjadi pahlawan devisa. Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Yohannes Nagoi mengatakan bahwa organisasinya bakal mengubah stigma negatif industri roda empat.
Sejauh ini stigma yang diterima sering kali disebut biang polusi dan menghamburkan uang negara. “Oleh karena itu, tekad kita adalah membenahi diri dan menjadi pahlawan devisa,” katanya di Jakarta pekan ini, seperti dikutip BISNIS.
Ia menjelaskan bahwa keinginan tersebut telah dibicarakan dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada bulan ini. Pada pertemuan itu, GAIKINDO berkomitmen untuk memperbanyak ekspor daripada impor. Dengan begitu, mereka bisa berkontribusi yang positif bagi negara. “Ada dua jalan untuk menjadi pahlawan devisa. Kita tingkatkan kandungan lokal, kurangi impor, dan menggenjot ekspor,” katanya.
Terkait dengan menyumbang polusi, ia menuturkan bahwa tanpa disadari kendaraan di Indonesia telah mengarah pada pengurangan emisi karbon. Itu terlihat dari mesin yang mengikuti Standar Emisi Euro 4. Di saat yang sama, GAIKINDO juga tengah mendukung percepatan kendaraan listrik. Upaya-upaya tersebut merupakan langkah kontret menghilangkan dua stigma negatif yang ada saat ini.
Menurutnya, industri otomotif merupakan tolok ukur pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal tersebut dilakukan oleh beberapa negara di dunia. “Apabila industri otomotif tumbuh, maka hampir bisa dipastikan industri lain akan mengikuti. Bahkan industri yang tak ada hubungannnya pun akan cukup naik,” katanya. (*)