JAKARTA— Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Kukuh Kumara mengatakan mendapat kunjungan dari distributor Ford RMA Group Indonesia, perwakilan Thailand, India, dan Amerika Serikat (AS). Menurut Kukuh kedatangan perwakilan prinsipal Ford tersebut untuk menyampaikan tujuan investasi perusahaan otomotif di Indonesia. “Ada empat orang [perwakilan Ford] yang datang. Belum lama,” kata Kukuh seperti dikutip CNNIndonesia, Selasa 21 Juni 2022.
Kukuh menjelaskan, antara GAIKINDO dan perwakilan Ford itu untuk membahas investasi manufaktur kendaraan konvensional, bukan mobil bertenaga listrik. “Jadi mereka ngobrol, sama Gaikindo. Mereka bilang mendapat wewenang untjk menjadi perwakilan Ford di Indonesia. Terus kami hanya bilang Indonesia sudah swasembada mobil. Nah kalau mau produksi di sini kami welcome banget,” kata Kukuh.
Kukuh belum tahu kapan Ford merealisasikan rencananya di Indonesia. Namun bagi dia GAIKINDO, sebagai asosiasi hanya mendukung setiap perusahaan otomotif yang hendak menanam investasinya di dalam negeri.
Sebeluim ini Menteri Koordinador Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sempat mengatakan Ford akan datang ke Indonesia terkait industri kendaraan listrik dari hulu hingga hilir. Indonesia memang memiliki beragam sumber daya alam yang diketahui dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku utama pembuatan baterai kendaraan listrik yaitu nikel dan kobalt.
Selain Ford, sudah ada produsen lain yang berminat dan sudah menanamkan modal di Indonesia terkat kendaraan ramah lingkungan ini. “Semua mau end to end karena mereka tahu tempat yang paling bisa sekarang melakukan itu adalah di Indonesia,” kata Luhut.
Luhut sebelumnya juga bilang pembicaraan dengan Ford lebih maju dibanding Tesla Inc. “Jadi tadi malam Ford ini masih diskusi dengan deputi saya, mereka akan datang ke mari untuk melihat karena semua dunia ini melihat mana yang bisa mereka end to end dapat produk green dan cost-nya murah,” kata Luhut seperti dikutip CNBC Indonesia.
Kilas Balik Perjalanan Ford di Indonesia
Ford sebelumnya sudah malang melintang di industri otomotif Tanah Air. Namun akibat ketatnya persaingan di dalam negeri, Ford memutuskan hengkang sejak 2016. Ford juga menjadi merek Amerika Serikat (AS) pertama yang hengkang dari Indonesia, baru setelahnya disusul General Motors (Chevrolet) pada 2019.
Di dunia, Ford sudah hadir sejak 1903 dan menjadi salah satu merek otomotif tertua yang terus eksis hingga kini. Sementara di Indonesia mobil Ford telah hadir di Indonesia sejak 1950-an. Sebelum banyak merek hadir di Indonesia, saat itu semua mobil diimpor secara utuh atau completely built up (CBU). Pada era itu mayoritas merek-merek legendaris Eropa dan Amerika dengan spesifikasi mesin pembakaran dalam.
Nama Ford dengan banyaknya merek tersebut sirna seiring masuknya produsen Jepang pada 1970an. Ford baru kembali hadir pada 2000 melalui perusahaan baru Ford Motor Indonesia. Lalu baru pada 2001, perusahaan mulai berbisnis dengan menghadirkan sejumlah model anyar dari Ford di Tanah Air. Sejumlah model yang diniagakan Ford, antaranya Ranger, Everest, Focus, Escape Sporty, Fiesta, hingga EcoSport. Sedangkan data penjualan terakhir perusahaan pada 2015, berhasil melego sebanyak 4.986 unit.
FMI lantas mengumumkan mundur dari keagenan merek Ford di Indonesia pada Januari 2016. “Hari ini kami telah mengumumkan keputusan bisnis yang sulit untuk mundur dari seluruh operasi kami di Indonesia pada paruh kedua tahun ini. Hal ini termasuk menutup dealership Ford dan menghentikan penjualan dan impor resmi semua kendaraan Ford,” bunyi kutipan surat resmi FMI mengenai operasi bisnis.
Namun begitu, pada November 2016, Ford kembali hadir, namun hanya bisnis after sales di bawah kendali RMA Group sebagai distributor resmi untuk Ford service dan genuine parts di Indonesia. Dari sana baru kemudian hadir desas-desus bila merek itu akan kembali masuk ke Tanah Air melalui RMA dan terealisasi di tahun ini. Perlu diketahui, selain memegang Ford, RMA Group juga menjalankan bisnis otomotif merek India, Mahindra di dalam negeri. (*)