JAKARTA— Pengaalan perdana pembukaan trayek yang menghubungkan Pelbuhan Patimban (Jawa Barat) dengan Pelabuhan Belawan (Medan, Sumatra Utara) dan Pelabuhan Batam (Kepulauan Riau) ditandai dengan pengiriman sebanyak 700 unit mobil completely built up (CBU). Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Mugen Sartoto mengatakan pengiriman dengan kapal dilakukan dari Pelabuhan Patimban menuju Pelabuhan Belawan.
Sebelumnya sudah beroperasi pengiriman kendaraan melalui Patimban ke Pelabuhan Panjang, Pelabuhan Pontianak, dan Pelabuhan Banjarmasin. Tapi kali ini merupakan pengiriman paling banyak. “Ratusan unit mobil tersebut dikirim menggunakan Kapal KM Serasi V milik PT Toyofuji Serasi Indonesia dengan kapasitas 800 mobil,” katanya melalui siaran pers, pada awal Oktober 2021 sepeti dikutip BISNIS.
Sebelumnya, uji coba pengiriman mobil dari Pelabuhan Patimban telah dilakukan pada Desember 2020. Mugen mengungkapkan sejak awal dibangun, Pelabuhan Patimban yang berlokasi di Kabupaten Subang (Jawa Barat) tersebut memang dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja ekspor industri dalam negeri, khususnya sektor otomotif.
“Untuk memudahkan dan meningkatkan pengiriman mobil dalam bentuk jadi atau Completely Built Up [CBU] dari industri di sekitar Karawang lebih efisien melalui Pelabuhan Patimban. Baik untuk ke pasar ekspor maupun dalam negeri,” ungkapnya.
Pelabuhan Patimban berada di wilayah strategis dan dekat dengan pusat sektor otomotif nasional serta kapasitas terminal Pelabuhan Patimban di Fase 1-1 mencapai 218.00 CBU per tahun dan 250.00 TEUs per tahun. Berdasarkan hasil kajian Kementerian Perhubungan bersama Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), selain ekspor dalam negeri, ekspor kendaraan ke Amerika Latin, Amerika Utara, sampai Afrika bisa meningkat dengan adanya Pelabuhan Patimban.
Kementerian Perhubungan memastikan sebanyak tiga perusahaan car carrier yakni Agung Line, Toyofuji Line, dan NYK Line akan mengalihkan rute operasinya dari semula Priok – Belawan menjadi Patimban – Belawan per Oktober 2021. Ia mengatakan pada mulanya telah meminta ketiga perusahaan tersebut untuk mulai mengalihkan rutenya dari sebelumnya di Tanjung Priok pada Agustus lalu.
Namun perusahaan-perusahaan tersebut mengajukan perpanjangan waktu untuk mengurus perpindahan kantor dan sejumlah kontrak-kontrak kerja. “Mereka [perusahaan car carrier] minta waktu dua bulan. Kami akomodasi kami bikin surat edaran [SE] nya. Jadi Oktober ini akan mulai dibuka rutenya. Kami sudah ngobrol ini proyek Strategis Nasional [PSN],” katanya.
Pihaknya juga telah meminta kepada operator kapal tersebut supaya tidak lagi menundanya. Bahkan, Kemenhub juga menawarkan untuk membicarakan segala persoalan atau kendala yang dihadapi oleh pelaku agar bisa dicarikan solusinya secara bersama. Pada mulanya, Mugen menyebut wajar perusahaan tersebut keberatan memindahkan trayek tetapi kini telah ada kesepakatan dengan mereka lewat pendekatan yang telah dilakukan .
Setelah terlaksana, Kemenhub akan terus memantau pelaksanaannya. Pihaknya akan rutin mengevaluasi kekurangan teknis finansial dan administratifnya. “Ya saat ini harus bergerak dulu, jangan sampai belum gerak udah ribut dulu. Tanjung Priok kan sudah overload. Jadi ya kami perlu uraikan satu-satu. Persoalan kongesti di Priok juga harus selesaikan. Berikanlah kami kesempatan menata pelabuhan dahulu,” katanya. (*)