JAKARTA— Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) merilis data lengkap Januari-Juni 2021, kinerja bisnis mobil di Indonesia. Hasilnya positif, dan ini jadi pertanda baik. Walaupun belum bisa menyamai performa bisnis kondisi normal. Ini juga ditopang dengan dorongan diskon PPnBM mobil baru.
Sampai akhir tahun 2021, GAIKINDO mematok proyeksi penjualan mobil di Indonesia pada 2021, tembus di angka 750.000 unit. Sementara beberapa pabrikan, ada yang optimistis pasar bisa sampai 850.000 unit.
Pada data wholesales (dari pabrik ke dealer), pada paruh pertama 2021 naik 50,8 persen, dari 260.932 unit menjadi 393.469 unit. Lima besarnya ada Toyota (122.177 unit), Daihatsu (74.827 unit), Honda (48.481 unit), Mitsubishi (47.937 unit), dan Suzuki (42.075 unit). Retail sales (dari dealer ke konsumen) ada lonjakan 33,5 persen atau menjadi 387.827 unit. Sementara pada periode sama tahun lalu hanya 290.580 unit.
Kemudian produksi semester pertama 2021 mencapai 515.583 unit. Ada kenaikan 39,5 persen, dari tahun lalu yang cuma 369.643 unit. Ekspor naik 39,7 persen, dari 105.229 unit pada paruh pertama 2020 menjadi 146.985 unit tahun ini. Impor juga ikut terkerek positif 20,3 persen menjadi 24.383 unit.
Kinerja Ekspor Mobil dari Indonesia
Kinerja ekspor mobil meraih pencapaian positif pada paruh pertama tahun ini, baik dalam bentuk utuh, terurai, maupun komponen. Mengutip GAIKINDO, sepanjang Januari sampai Juni 2021, pengiriman mobil ke luar negeri dari Indonesia dalam bentuk utuh (completely built up, CBU) naik 39,68 persen secara tahunan atau menjadi 146.985 unit.
Capaian ekspor paruh pertama tahun ini bahkan sudah lebih baik dengan kinerja sebelum pandemi atau semester pertama 2019. Dibanding enam bulan pertama 2019, ekspor mobil tahun ini tumbuh 6,7 persen. Sebelumnya, pada kuartal pertama 2021, ekspor mobil CBU stagnan. Sepanjang tiga bulan pertama 2021, volume ekspor mobil utuh sebanyak 78.829 unit atau hanya tumbuh 0,3 persen secara tahunan.
Pada periode yang sama, pengiriman mobil secara terurai (completely knock down, CKD) naik 135,2 persen secara tahunan atau menjadi 52.816 unit. Sementara itu, komponen tumbuh 76,5 persen secara tahunan menjadi 44,36 juta. Tapi pengiriman mobil CKD, dibanding tahun sebelum pandemi Covid-19, masih turun 79,9 persen. CKD pada semester pertama 2019 mencapai 262.804 unit. Komponen, dibanding periode yang sama tumbuh 1,8 persen.
Pulihnya pasar ekspor sejalan dengan membaiknya pasar otomotif dalam negeri seiring dengan pemberlakuan kebijakan PPnBM ditanggung pemerintah. Sebagaimana diketahui pada Maret sampai Agustus 2021 pemerintah menanggung 100 persen PPnBM mobil 1.500 cc. Kemudian pada September sampai Desember konsumen mendapatkan diskon 25 persen pajak barang mewah mobil 1.500 cc.
Mengutip GAIKINDO, penjualan retail sepanjang semester pertama 2021 naik 33,5 persen secara tahunan menjadi 290.582 unit. Pada saat yang sama produksi mobil terbilang pulih 87,0 persen per Juni 2021. Sepanjang Januari sampai Juni 2021 volume produksi pabrik mobil mencapai 515.583 unit. Pada semesteri pertama 2019 atau sebelum pandemi Covid-19, pabrik mobil mampu mencapai produksi 592.396 unit. (Kumparan, Bisnis)