JAKARTA- Produsen otomotif asal Jerman, Mercedes‑Benz AG terus mengembangkan teknologi perangkat lunaknya. Paling tidak, perusahaan ini, bakal mempekerjakan 1.000 pengembang perangkat lunak dan menjadikan Sindelfingen di Jerman, sebagai pusat fasilitas pengembangan sistem operasi MB.OS .
Perusahaan berencana untuk menghasilkan lebih dari 60 persen nilai tambah di bidang perangkat lunak di mobil, cloud, dan juga aplikasi Internet of Things (IoT). “Kami telah mempercepat transformasi. Dalam rangka mengembangkan sistem operasi MB.OS internal di masa depan, kami mengandalkan tim karyawan yang berkualifikasi tinggi, yang kini kami perkuat hingga 3 ribu posisi baru untuk para ahli perangkat lunak di seluruh dunia,” kata Chief Technology Officer and Member of the Board of Management of Mercedes-Benz AG Sajjad Khan, Selasa 13 Juli 2021.
Selain itu, terdapat du ribu lapangan pekerjaan yang akan diciptakan pada jaringan R&D (Penelitian dan Pegembangan) global di berbagai pusat teknologi seperti Berlin, Tel Aviv, Seattle, Sunnyvale, Beijing, Tokyo, dan Bangalore. Ada pun Tech Academy, akan memberikan para karyawan kesempatan serta peluang untuk berpartisipasi aktif dan memajukan transformasi menuju perusahaan yang digerakkan oleh perangkat lunak. Pengembangan digitalisasi, diyakini perusahaan sebagai jalan bagi era baru mobilitas.
Mercedes‑Benz AG mengklaim lakukan pendekatan holistik di bidang kompetensi perangkat lunak untuk kendaraan, yang berasal dari penelitian dan pengembangan dasar hingga coding Selain itu, secara konsisten memperluas keahlian di bidang kelistrikan dan perangkat lunak sebagai kampus pengembangan Sistem Operasi Mercedes-Benz (MB.OS) sebagai bagian dari Mercedes-Benz Technology Center yang sudah eksis.
Ia menegaskan, masa depan “Mercedes-Benz Electric Software Hub” memainkan peran sentral sebagai pusat kompetensi integratif untuk penggerak dan digitalisasi listrik serta elektrifikasi.
Pengenalan MBUX (Mercedes-Benz User Experience) merevolusi operasi intuitif mobil. Kekuatan sistem ini mencakup komponen perangkat keras inovatif seperti chip yang berkinerja secara optimal dan layar resolusi tinggi serta perangkat lunak adaptif yang memungkinkan fungsi dan layanan yang dapat disesuaikan.
Langkah berikutnya adalah arsitektur komputasi holistik yang dikembangkan secara khusus “MB.OS”. Seperti halnya dengan penggerak listrik dan teknologi baterai, di area ini juga penting untuk mengendalikan perangkat lunak dan elektronik dalam produk.
“Tim ahli global bekerja secara konsisten menghadirkan sistem operasi Mercedes-Benz, yang didukung data, dan dapat diperbarui secara fleksibel ke dalam kendaraan Mercedes-Benz pada tahun 2024 dengan target menghasilkan sekitar satu miliar euro EBIT dengan layanan digital pada tahun 2025,” katanya. (*)