JAKARTA— Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia ( GAIKINDO) menyambut baik proyek proving ground uji laik kendaraan Kementerian Perhubungan ( Kemenhub) di Bekasi (Jawa Barat). Ketua Umum GAIKINDO Yohannes Nangoi mengatakan fasilitas uji kelaikan kendaraan yang meliputi ragam pengujian termasuk tes tabrak akan menghemat pengeluaran pengujian yang selama ini dilakukan di negara lain.
“Sebagian besar mobil yang kita ingin jual di Indonesia, tesnya harus dikirim ke luar negeri, baik itu Jerman, Thailand, Jepang, atau Belanda. Nah, untuk melakukan pengetesan itu sangat mahal,” kata Nangoi dalam sesi webinar JakartaPost, Kamis 10 Desember 2020, septi dikutip Kompas.
Nangoi mencontohkan, untuk pengetesan mesin truk yang punya kapasitas mesin besar dan akan dipasarkan di Indonesia, sebelumnya harus melakukan pengetesan di Jerman. Mesin tersebut diekspor, dan GAIKINDO bersama rekan dari Kemenhub harus berangkat ke Jerman untuk menyaksikan tes tersebut guna mengetahui apakah sudah laik atau tidak untuk dipasarkan di Indonesia.
“Ongkos tersebut sangat besar, jumlahnya miliaran. Jadi saya buka saja, setiap tahun kita harus melahirkan 400 model mobil di Indonesia, dan itu harus melewati tes di luar. Bisa dibayangkan sendiri biayanya seperti apa,” kata Nangoi. “Karena itu, adanya Proving Ground ini akan sangat-sangat membantu apalagi dilengkapi dengan laboratorium seperti kebisingan suara, uji tabrak, emisi gas buang, pengereman, dan lainnya. Akan sangat menghemat sekali.”
Fasilitas pengujian bertaraf internasional akan membuat daya saing dari mobil-mobil buatan Indonesia makin memiliki kualitas. Ia berharap akan makin dipercaya oleh negara tujuan ekspor serta membuka peluang untuk meningkatkan ekspor ke negara-negara lainnya lagi. “Sebagi pelaku industri, saat proving ground ini beroperasi di 2024, maka mobil yang dibuat di Indonesia setelah dinyatakan lulus uji di proving ground kita, maka mobil tersebut layak dijual dan diterima di negara manapun tanpa harus melakuan tes lagi, itu harapannya,” kata Nangoi.
Terlengkap di ASEAN
Rencana Kemenhub untuk membangun fasilitas uji kendaraan di Indonesia, termasuk uji tabrak, akan segera terealisasi. Melalui proyek proving ground Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) di Bekasi, Kemenhub akan membuat fasilitas pengujian terbesar di Asia Tenggara (ASEAN). Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Indonesia adalah salah satu negera yang memproduksi kendaraan paling banyak, pengguna paling banyak, tapi untuk ekspor belum.
“Karenanya kita juga membutuhkan upaya agar faktor dari kelaikan kendaraan bertambah baik, Proving Ground adalah salah satu cara untuk mencapai itu. Kita membuat Proving Ground yang pertama kali di Indonesia dan menjadi terbesar dan terlengkap di ASEAN,” kata Budi.
Proving ground juga menjadi suatu bukti bila Indonesia, terutama dalam sektor kendaraan yang dibuat dalam negeri, nantinya akan lebih baik, laik jalan, serta terjamin dalam hal keamanannya. “Kalau itu namanya proving ground, artinya menggunakan satu standar yang dibuat untuk memenuhi standar internasional, yaitu standar Asian MRA. Jadi proyek ini dibutuhkan untuk meyakinkan bahwa layanan di bidang transportasi kita sudah maju dan mempuni,” kata Budi. (*)