JAKARTA— Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) memproyeksikan penjualan otomotif di tahun 2020 bisa berpotensi tumbuh tipis 5 persen dibanding tahun ini. Co-Chairman I GAIKINDO Jongkie D Sugiarto mengatakan bahwa dengan asumsi penjualan sebanyak 1 juta unit, maka penjualan di tahun depan bisa mencapai 1,05 juta unit.
Optimisme ini didasarkan pada kondisi perekonomian dalam negeri tahun depan yang diyakini akan lebih baik dibanding tahun 2019 ini. “Pembangunan Infrastruktur akan terus dilaksanakan, pendapatan per kapita dapat meningkat, dan seterusnya,” kata Jongkie seperti dikutip Kontan pada awal November 2019.
Tapi Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto memperkirakan penjualan mobil pada 2020 tak akan lebih baik ketimbang 2019 ini. Ia mengatakan bahwa prediksi penjualan mobil sangat dipengaruhi oleh variabel di beberapa level, termasuk di antaranya fenomena-fenomena yang berada di tingkat global. Oleh karenanya, tak bisa didasarkan pada asumsi pertumbuhan ekonomi dalam negeri semata.
Ia mencontohkan bahwa pertumbuhan ekonomi tahun ini yang diprediksikan di atas 5 persen misalnya, belum mampu mengerek penjualan otomotif di dalam negeri. Sebaliknya penjualan ritel mobil (penjualan dari diler ke pembeli) justru diproyeksikan hanya akan mencapai 1 juta unit tahun ini.
Soerjo mengakui bahwa momentum politik berupa Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) Aril 2019 bisa jadi menjadi salah satu faktor yang turut mempengaruhi perlambatan penjualan otomotif tahun ini. Meski begitu, telah berlalunya tahun politik diprediksi tidak serta merta membuat penjualan mobil tahun depan akan menjadi lebih baik lantaran adanya risiko lain berupa resesi global. Soerjo mengatakan bahwa TAM belum memiliki rencana untuk merubah target penguasaan pasar di tahun depan. “TAM berusaha menjaga market share di atas 30 persen, berapa pun market-nya,” katanya.
Selama beberapa tahun terakhir Toyota menguasai pasar paling besar. Berdasar data GAUIKINDO, penjualan ritel Toyota di sembilan bulan pertama 2019 mencapai 239.417 unit,turun sedikit sekitar 8,6 persen dibanding 261.801 unit di periode yang sama 2018. Capaian ini menjadikan Toyota sebagai brand dengan penguasaan pasar terbesar saat ini. Sepanjang Januari – September, sebagian besar penjualan TAM masih masih didominasi oleh penjualan segmen sebaguna (multipurpose vehicle, MPV).
Mengacu kepada data internal TAM, penjualan ritel Avanza, Rush, Kijang Innova dan Calya mencapai sebesar 179.200 unit secara total di kuartal ketiga. Perinciannya yakni Avanza (57.400 unit), Rush (42.200 unit), Kijang Innova (39.000 unit), dan Calya (40.600 unit). (*)