JAKARTA— Pada 2019 ada sinyal bahwa beberapa merek mobil dikabarkan akan berinvestasi di Indonesia. Ini dikatakan langsung oleh Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Johannes Nangoi. Bahkan, dana yang dikuncurkan juga terbilang besar dan bisa menumbuhkan iklim positif untuk industri otomotif nasional.
“Ada beberapa merek yang masih penjajakan, tetapi yang pasti tahun depan seperti Hyundai. Investasinya juga besar-besar,” kata Nangoi seperti dikutip Otomania 9 November 2018.
Selain Hyundai, kata Nangoi ada beberapa merek lagi seperti produsen mobil asal China BYD, serta yang lainnya. Namun bentuk dan dananya sebesar apa masih belum tertungkap, karena baru sebatas pembicaraan. “Kalau BYD katanya mau investasi pabrik untuk membuat bus listrik. Jadi cukup bagus tahun depan, dan pemerintah juga tentunya senang karena banyak yang investasi di Indonesia,” kata Nangoi.
Lantas bagaimana dengan brand asal Jerman, Volkswagen (VW), dan sejumlah merek lainnya? Kata Nangoi belum ada kejelasan atau informasi baru lagi, karena baru sebatas pembicaraan dan belum ke arah yang serius seperti Hyundai. “Jadi kami belum bisa bicara banyak soal itu. Begitu juga dengan merek lain, pada waktunya akan kita informasikan secara resmi,” kata Nangoi.
Hingga kini rencana investasi Volkswagen untuk membuat pabrik di Indonesia belum terealisasi. Padahal pihak agen pemegang merek (APM) Garuda Mataram Motor (GMM) berharap itu bisa terwujud. Jonas Chendana (Chief Operating Officer GMM) mengatakan, sejauh ini memang masih belum ada kejelasan lagi. Kabar VW mau tanam modal di Indonesia sebenarnya sudah dari 2013 lalu.
Kala itu, Head of Sales & Marketing and Member of Board of Management Volkswagen AG Christian Klinger datang ke Indonesia membahas investasi pabrik dengan pemerintah. Rencananya, Grup Volkswagen mau mendirikan pabrik berkapasitas 80 ribu unit per tahun di Indonesia. “Mengenai investasi pabrik dari Volkswagen AG, setelah mereka pull out, mereka belum punya rencana untuk kembali lagi sih,” kata Jonas. (*)