JAKARTA— Toyota menegaskan kembali komitmen menjadikan Indonesia sebagai basis ekspor berbagai jenis mobil, terutama yang telah diproduksi dan dipasarkannya di Indonesia. Itu dikemukakan Presdir PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono di Jakarta, Rabu 24 Oktober 2018, usai menerima penghargaan Primaniyarta ke sembilan kali dari Pemerintah Indonesia untuk kategori eksportir berkinerja.
Penghargaan Primaniyartadiserahkan langsung Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita kepada Presdir TMMIN Warih Andang Tjahjono pada pembukaan Trade Expo Indonesja 2018 di Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai, Tangerang (Banten).
“Terima kasih atas penghargaan yang diberikan kepada TMMIN sebagai perusahaan berkinerja di bidang ekspor. Capaian ini menjadi pemicu semangat kami untuk terus memberikan lebih banyak kontribusi kepada bangsa dan negara,” kata Warih.
Pihaknya berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai basis ekspor berbagai kendaraan bermerek Toyota. “Selain itu kami ingin mengembangkan industri otomotif Indonesia lebih baik lagi melalui penanaman investasi dalam menyongsong era mobil listrik,” kata Warih.
Posisi TMMIN sebagai salah satu basis produksi dan ekspor global Toyota di kawasan Asia Pasifik, kata dia, memungkinkan Toyota Indonesia untuk berkontribusi dalam tiga hal. Pertama, pada upaya substitusi impor melalui produksi lokal untuk pasar dalam negeri dan penciptaan potensi pasar ekspor. Saat ini lebih dari 90 persen penjualan Toyota di Indonesia merupakan produksi tangan trampil putra-putri negeri ini.
Kedua, kontribusi pada kinerja ekspor otomotif Indonesia. Selama ini Toyota mengekspor produksi kendaraan dari Indonesia ke lebih dari 80 negara di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, Karibia, dan Timur Tengah. “Toyota menyumbang lebih dari 80 persen total ekspor kendaraan utuh dari Indonesia,” kata Warih.
Ketiga, sebagai jembatan bagi pemasok komponen lokal untuk dapat menembus pasar ekspor. Hal itu karena tingkat komponen lokal mobil Toyota mencapai 75 hingga 94 persen. “Ini menandakan hanya sebagian kecil dari komponen kendaraan Toyota yang menggunakan material impor,” kata Warih.
Dalam catatan Antara, sejak ekspor perdana tahun 1987 berupa mobil Toyota Kijang ke Brunei hingga September 2018 Toyota Indonesia telah mengekspor 1,4 juta unit kendaraan, terdiri dari Kijang Innova, Fortuner, Vios, Yaris, Sienta, Avanza, Rush, Agya, Town Ace/ Lite Ace baik yang diproduksi TMMIN maupun PT Astra Daihatsu Motor (ADM) yang juga bagian dari grup Toyota di Indonesia.
“Tidak ekspor kendaraan utuh (completely built up, CBU), Toyota juga mengekspor kendaraan terurai (completely knock down), mesin utuh tipe TR dan NR, komponen kendaraan, serta alat bantu produksi berupa die dan jig yang menunjukan tingkat kedalaman industri yang kami lakukan,” kata Wakil Presiden Direktur TMMIN, Edward Otto Kanter. (*)